jpnn.com, JAKARTA - Istana Negara memberi isyarat perombakan atau reshuffle kabinet bisa saja dilakukan Presiden Joko Widodo alias Jokowi setelah Hari Raya Idulfitri. Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (Sekjen PPP) Arsul Sani mengatakan, reshuffle merupakan prerogatif presiden.
“Jadi, kalau kami di partai, tidak hanya PPP tetapi juga partai lain yang punya menteri itu terserah kepada presidennya saja,” kata Arsul di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (8/5).
BACA JUGA: Bahlil Berharap Jokowi Beri Milenial Kesempatan Berkontribusi
Arsul menambahkan, ketika kader partai diminta presiden sebagai pembantunya, artinya parpol sudah mewakafkan. “Apakah mau terus dipakai atau dianggap sudah tidak pas untuk dipakai, kami kembalikan kepada presiden,” ujar wakil ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin itu.
Arsul tidak ingin berspekulasi ihwal siapa menteri yang bakal diganti jika terjadi reshuffle kabinet. Menurut dia, partainya bukan dalam posisi siap atau tidak, jika ada menteri yang merupakan kader mereka diganti Jokowi.
BACA JUGA: Bukit Soeharto jadi Calon Ibu Kota Baru Indonesia, Ini Penilaian Jokowi
“Kami serahkan sepenuhnya kepada presiden. Partai kewajibannya kalau ada kadernya di kabinet dicopot, kemudian diminta presiden untuk siapkan kader lain, maka kami siap untuk menyampaikan kepada presiden kader yang lain,” ujarnya.
(Baca Juga: Pesan Rizal Ramli Buat KSAD Andika: Tidak Usah Uber Letkol, Panggil RR Saja)
BACA JUGA: Presiden Jokowi Kunker ke Kalimantan untuk Tinjau Lokasi Calon Ibu Kota RI
Sebelumnya, Staf Khusus Presiden Johan Budi SP menyatakan bahwa kemungkinan Jokowi melakukan reshuffle kabinet setelah Idulfitri. “Kalau sampai lebaran saya kira tidak ada. Saya tidak tahu setelah lebaran, kemungkinan itu bisa saja," kata Johan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (8/5). (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saran Fahri untuk Presiden Jokowi soal Ibu Kota Baru RI
Redaktur & Reporter : Boy