Isu Tapering Off The Fed Tak Bisa Dianggap Remeh, Coba Lihat Kurs Rupiah Senin

Senin, 09 Agustus 2021 – 11:28 WIB
Pengamat pasar uang membeberkan penyebab pelemahan rupiah. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan kurs rupiah awal pekan bergerak melemah tertekan isu pengetatan stimulus atau tapering off oleh bank sentral Amerika Serikat The Fed.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp 14.373 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.353 per USD.

BACA JUGA: Kurs Rupiah Mulai Digoyang Isu Tapering Off The Fed, Nih Buktinya...

"Nilai tukar rupiah berpeluang bergerak melemah hari ini karena isu tapering off kebijakan moneter AS kembali menguat," kata Ariston di Jakarta, Senin (9/8).

Ariston menyampaikan isu tapering off tersebut didukung oleh data tenaga kerja AS versi pemerintah yang dirilis Jumat (6/9) malam yang lebih bagus dari prediksi.

BACA JUGA: Ekonom Peringatkan Ancaman Nyata Dampak Tapering Off The Fed

Menurut Ariston, selama ini The Fed mengungkapkan bahwa situasi pekerjaan yang membaik di AS akan mendukung pengetatan kebijakan moneter ke depan.

Pekan lalu, Wakil Gubernur The Fed Richard Clarida memberikan indikasi proses tapering off akan mulai dilakukan di akhir tahun ini.

BACA JUGA: Jangan Panik soal Tapering Off The Fed, BI Sudah Punya Strategi

"Selain itu, pasar masih mewaspadai kenaikan kasus Covid-19 di dunia karena varian Delta. Kekhawatiran ini bisa mendorong pelaku pasar menghindari aset berisiko," ujar Ariston.

Ariston menyebut dari domestik, rupiah dipengaruhi oleh jumlah kasus harian Covid-19 di Tanah Air semakin turun. Seperti diketahui pada Minggu (8/8), kasus baru mencapai 26.415 sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 3,66 juta kasus.

Namun, jumlah kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 masih tinggi yaitu bertambah 1.498 kasus sehingga total mencapai 107.096 kasus.

Sementara itu, sebanyak 3,08 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif Covid-19 sehingga total kasus aktif mencapai 474.233 kasus.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp 14.400 per USD dengan potensi support di kisaran Rp 14.270 per US.

Pada Jumat (9/8), rupiah ditutup terkoreksi 30 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp 14.343 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.3139 per USD. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler