jpnn.com, JAKARTA - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) akan menambah atraksi baru berupa equestrian estate di kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Direktur Utama ITDC Ari Respati menjelaskan pengembangan destinasi baru ini 100 persen berasal dari investor dalam negeri.
BACA JUGA: Rayakan HUT ke-78 RI, Ford Hadirkan Program Servis Merdeka 2023
Ari menceritakan awalnya, proposal awal hanya sebatas pacuan kuda seluas 25 hektare.
Namun, investor meminta perluasan lahan karena ingin menjadikan lokasi tersebut tidak sekadar menjadi pacuan kuda, melainkan kawasan berkuda lengkap dengan berbagai fasilitas pendukungnya seperti vila.
BACA JUGA: Mengurangi Emisi Karbon, Mobil Hybrid Layak Dapat Tambahan Insentif
"(Luas) 25 hektare tidak berbeda jauh luasannya dari sirkuit, malah infonya kemungkinan ditambah karena (investor) mau membuat seperti di sebuah savana, ada vilanya, itu tidak masalah," ujar Ari dalam Media Briefing ITDC pada Selasa (8/8).
Rencananya, ajang pacuan kuda pertama akan digelar di Mandalika pada Mei 2024 yang akan dihadiri sejumlah joki dari berbagai negara.
BACA JUGA: Erick Thohir Meresmikan 3 Proyek ITDC di KEK Mandalika
"Investornya dari dalam negeri. Satu bulan akan ada jumpa pers agreement, karena kemarin baru MoU. Sudah closing deal dan InsyaAllah bulan depan diumumkan," jelas Ari.
Sementara, Direktur Pengembangan Bisnis ITDC Ema Widiastuti mengatakan equestrian estate merupakan salah satu dari sejumlah rencana pengembangan bisnis ITDC di Mandalika.
Hal ini selaras dengan upaya Mandalika sebagai destinasi yang mengedepankan sport dan entertainment.
"Orang kalau ke Mandalika mau ngapain? Nah itu alasan mengapa pengembangan atraksi yang akan ditambahkan di sana," jelasnya.
Ema menyampaikan pengembangan bisnis merupakan atraksi juga membuka kesempatan bagi para investor untuk berinvestasi di Mandalika.
Ema menyebut atraksi baru akan semakin menarik kunjungan wisatawan untuk datang ke Mandalika.
Mulai dari pengembangan lapangan golf, pacuan kuda, mini mall, tenis, olahraga air, dan juga sepak bola.
Hal ini berdampak terhadap pembukaan lapangan kerja. Ema mencontohkan serapan tenaga kerja di hotel Pullman Mandalika yang mencapai 400-500 orang, atau rencana mini mall yang memerlukan sekitar 300 tenaga kerja.
"Ini bukan hanya pacuan kuda, tapi ada rumah kuda, ada pemeliharaan, mungkin ada sekitar 80 kuda, butuh tiga sampai empat orang untuk merawat satu kuda, dikalikan 80 kuda, itu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak," papar Ema.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada