jpnn.com - JAKARTA - Mantan Kabareskrim Polri, Ito Sumardi, merasa keberatan dengan tudingan pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar yang meragukan kredibilitas calon Duta Besar RI untuk Myanmar itu. Keberatan Ito terkait pernyataan Bambang yang menyebut Kabareskrim pengganti Susno Duadji itu tak bersih karena pernah disebut terseret dalam kasus Gayus Tambunan.
Namun, melalui surat elektronik ke INDOPOS (JPNN Group), Ito menyampaikan hak jawab untuk menanggapi pernyataan Bambang. "Saya menyayangkan pernyataan tersebut, tidak mendasar dan cenderung mencemarkan nama baik saya," tulis Ito.
BACA JUGA: Kebut Pemeriksaan Agar Kasus Century Segera ke Pengadilan
Soal kasus Gayus Tambunan, tuturnya, pengusutannya sudah dimulai sejak Kabareskrim dijabat Komjen Susno Duadji. Selanjutnya kasus Gayus ditangani Ito saat nai menjadi Kabareskrim menggantikan Susno.
Bahkan, lanjut Ito, dirinya mendapat perintah dari Kapolri kala itu, Bambang Hendarso Danuri, untuk menangkap Gayus di Singapura. Menurut Ito, justru Gayus dibohongi oleh pengacaranya, Haposan Hutagalung, yang meminta agar tersangka kasus mafia pajak itu menyiapkan uang untuk penyidik agar kasusnya tak berlanjut.
BACA JUGA: Prabowo Siap Dampingi Wilfrida di Persidangan
Ito pun merasa namanya dicatut oleh Haposan untuk mendapatkan uang dari Gayus. "Gayus mengaku dimintai uang oleh pengacaranya Haposan untuk diberikan kepada Kabareskrim Ito Sumardi agar kasusnya tidak dikembangkan," tuturnya.
Karenanya Ito merasa disudutkan dengan pernyataan Bambang. "Saya merasa difitnah," ujarnya
BACA JUGA: Bekas Bos Century Minta KPK Fokus ke Aliran Uang
Seperti diberitakan sebelumnya, Bambang Widodo Umar mengkritisi penunjukan Ito Sumardi sebagai calon Duta Besar Indonesia untuk Myanmar. Bambang beralasan masih banyak tokoh di kepolisian yang bersih dan lebih baik ketimbang Ito.(fol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Tak Hadiri Deklarasi, Keseriusan Gelar Konvensi Dipertanyakan
Redaktur : Tim Redaksi