jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari LIPI, Siti Zuhro menilai ketidakhadiran Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat acara pembukaan konvensi calon presiden (capres) Minggu (15/9) malam bisa berdampak secara psikologis terhadap peserta konvensi. Sebab, kehadiran SBY bisa dimaknai sebegai keseriusan PD dalam menggelar konvensi capres.
“Sekecil apa pun, ketidakhadiran SBY di pembukaan konvensi pasti memengaruhi psikologi peserta. Karena sebelas peserta konvensi pasti sudah menyiapkan diri untuk tampil secara optimal di depan Ketua Umum Partai Demokrat," kata Siti saat dihubungi wartawan Senin (16/9).
BACA JUGA: Belum Perlu Tahan Tersangka Korupsi Proyek Alquran
Karenanya Siti mengatakan, melihat pada pengalaman ketidakhadiran SBY itu maka bisa saja muncul kecemasan di antara para peserta konvensi. Sebab, bisa saja konvensi dan hasilnya dibatalkan dengan menggunakan alasan anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) partai binaan SBY itu.
Satu-satunya cara agar kecemasan tersebut tidak berlanjut, lanjut Siti, sebaiiknya SBY memberikan alasan yang jelas soal ketidakhadirannya. Dengan demikian tidak ada simpang siur lagi di kalangan peserta konvensi.
BACA JUGA: RUU Aparatur Sipil Negara tak Atur Korpri
"Tanpa alasan yang jelas, akan menimbulkan rumor politik. Sikap diam SBY bisa blunder karena dianggap tidak mengapresiasi peserta konvensi,” ungkapnya. (fas/jpnn)
BACA JUGA: Demi Keamanan, DPR Minta Polri Ajukan Anggaran
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bareskrim Polri Tangkap Mantan Bupati Merauke
Redaktur : Tim Redaksi