SURABAYA - Kuliah dalam jaringan (daring) atau kuliah online menarik perhatian mahasiswa. Program yang dicanangkan Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) itu diterapkan ITS dan diikuti 700 mahasiswa lintas perguruan tinggi.
Mereka, antara lain, berasal dari Sekolah Tinggi Teknik Yayasan Pendidikan dan Sosial Maarif (STT YPM) Sidoarjo, Universitas Musamus Merauke, dan Universitas Sriwijaya. "Kebanyakan yang ikut dari Merauke," kata Rektor ITS Prof Tri Yogi Yuwono saat peluncuran kuliah daring di Indonesia di ruang Video Conference ITS kemarin (15/10).
Menurut Tri Yogi, tujuan kuliah online adalah meningkatkan akses dan mutu pendidikan tinggi. Selain itu, memeratakan kualitas pendidikan. Kuliah daring, lanjut Tri Yogi, sangat menguntungkan dalam segi finansial. Sebab, mahasiswa bisa berkuliah gratis.
Ratusan mahasiswa bisa mengikuti kuliah online secara bersamaan melalui alamat portal Share-ITS: http: //share.its.ac.id. "Saya membayangkan bisa menjadi instrukturnya. Ini terobosan baru. Harus bisa dimanfaatkan," ujarnya.
Ketua Pusat Pengembangan Pendidik dan Aktivitas Instruksional (P3AI) ITS Syamsul Arifin menjelaskan, ITS telah menyelenggarakan blended learning (gabungan antara kuliah tatap muka danlearning) sejak 2006.
Dalam kuliah online, kata Syamsul, ada ujian secara online pula. Bagaimana dengan nilainya? ITS akan mengeluarkan transkrip penilaian. Nah, transkrip tersebut bisa ditunjukkan ke perguruan tinggi peserta sebagai bukti telah mengikuti ujian dan dinyatakan lulus. (der/c7/roz)
BACA JUGA: Indonesia Kurang Guru Penjaskes 54 Ribu Orang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perlu Guru BP di TK dan SD
Redaktur : Tim Redaksi