Iwan Fals Akui Gagal sebagai Ayah

Rabu, 22 Juli 2009 – 05:53 WIB
Foto : Frederik Tarigan/NONSTOP/JPNN

JAKARTA - Bersama perusahaan Tiga Rambu yang dikelola keluarganya, Iwan Fals bisa dikatakan turun gunungDia akan mengadakan konser untuk menyuarakan pentingnya kebersamaan dan peduli lingkungan

BACA JUGA: Candil Tekuni Song Director

Bukan hanya di kota besar, tapi sampai ke tingkat kecamatan
Ayah Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Bassae, 24, dan Raya Rambu Rabbani, 6, itu juga menyelenggarakan konser rutin di kediamannya di Leuwinanggung, Depok, dan selalu dihadiri minimal 1.500 orang.
 
Khusus dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional, Iwan mengundang Kak Seto bersama program homeschooling untuk anak jalanan dan kurang beruntung

BACA JUGA: Paling Demen Mandi Susu

Mereka disumbang dan dihibur
Suami Rosana Listanto itu jadi teringat kepedihan sepeninggal Galang dan menganggap dirinya ayah yang gagal

BACA JUGA: Meski Diperketat, Ancol Tetap Ramai


 

Berikut petikan wawancara dengan Iwan Fals.


Mengapa membuat acara seperti ini?
Anak masa depan kita semuaSaya ingin sekali menghibur, tapi nggak ada lagu-lagu saya yang cerah tentang anak-anakAda sisi yang belum terang dari lagu anak-anak tahun 80-anTapi, di bawah sadar, terus terang, saya merindukan anak saya yang mempunyai mimpi indah, harapan, dan mewujudkannyaKebetulan saya juga ayah yang merasa tidak mampu memberikan dua hal, nutrisi dan lingkungan yang sehat buat anak saya sampai meninggal (Galang Rambu, anak pertamanya, meninggal dunia, Red)Tapi, alhamdulillah saya diberi kesempatan mengalami badai itu," bebernya.


Maksudnya?
Saya termasuk ayah yang gagalSaya merasa gagal dalam mendidik anak, terutama almarhum GalangKesulitan memberikan pendidikan yang baik dan memengaruhi lingkungan untuk sehatBegitu di luar rumah, saya tidak bisa menjaga diaBergantung sama lembaga yang ada, tapi lembaga yang ada sibuk sama diri sendiriPerhatian terhadap anak berkurang
 
Jadi, ini adalah koreksi?
Sekarang belum tentu benarKita menjaga di rumah setengah mati terus menyekolahkan ke yang punya standar bagus, tapi lingkungannya nggak bagus.  Kita tahu sendiri ada permen narkobaBelum lagi soal internet
 
Sudah menemukan pola asuh yang pas?
Saya nggak paham soal ituHanya naluriSaya merasa kesulitan untuk melindungi anakKesulitan mencari teman bergaulnya, sekolahnya, dan tempat bermainTapi, bukan berarti saya nggak berusaha.
 
Saat kesulitan itu, solusinya bagaimana?
Saya nggak tahuTapi, jarang menemukan sekolah dengan guru yang ceriaMasuk ke kelas, gurunya sudah merengutPersoalan di rumah mungkin terbawa masuk ke kelasSementara, anak itu fotokopi yang dewasa
 Saya akan tetap berusaha, kewajiban sebagai orang tua "membongkar" untuk mendapatkan lingkungan yang sehat
 
 Saat ini, seberapa besar Raya dan Cikal memberikan inspirasi?
 Anak itu energi yang tidak habis-habisnyaCikal juga ibunyaKeluarga sayaJuga keponakan sayaSaya kebetulan senang karateDi karate itu, ada tujuan; kembali seperti bayi, murni dan kosongSaya juga sedang mencari makna tersebut dalam kehidupan saya(gen/tia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Anak, Ancol Gelar Creative City


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler