BACA JUGA: Vetty Main Film Layar Lebar Untuk Anak
Itu terjadi saat pria kelahiran Jakarta, 3 September 1961, tersebut menapakkan kaki di Sibolga, Sumut.Dari Sibolga, kapal laut yang mengangkut Iwan sampai di Nias setelah delapan jam
BACA JUGA: Luna Tak Hadir di Acara WFP
Rambut hitam gondrong dan ikal, kumis lebat, dan badan kurus, tapi berototDi Nias, Iwan terkejut saat menyaksikan seorang pemuda asik menyanyikan Bento
BACA JUGA: Ogah Temui Wartawan, Ariel Sibuk Bikin Album
Bersama Bongkar, popularitas lagu hit tersebut sangat fenomenal saat Iwan bergabung bersama Swami dan meluncurkan album pada 1989"Wah, berarti di antara mereka ada yang hafal lagu saya pada 1980-an juga, seperti Oemar Bakri," kata ayah Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Bassae, dan Rayya Rambu Rabbani itu.Meski begitu, perasaan kagum Iwan justru tertuju kepada seorang kakek tua yang mengunyah sirih sambil bersenandungTangannya pun memainkan alat musik tradisional dari bambooNada dari alat musik itu mengiringi senandung sendu yang dilantunkan"Waduh, rasanya nikmat sekaliBuat saya, seperti oase di tengah industri musik saat itu," tutur suami Rosanna (Yos) itu mengenang.
Setelah 15 tahun, pelantun Wakil Rakyat tersebut punya kesempatan untuk kembali ke NiasMeski rambutnya mulai memutih, Iwan bersemangat datangDia bertekad untuk menyuarakan Nias Bangkit dari ketertinggalannya saat iniApa lagi setelah tersapu bencana tsunami pada Desember 2004 dan gempa hebat pada Maret 2005"Kayaknya perlu kita belajar dengan lokalitas budaya di sini," ujarnya. (gen/c4/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Chnytiara Alona Putuskan Tempuh Jalur Hukum
Redaktur : Tim Redaksi