jpnn.com, SIGI - Media Survei Indonesia (MSI) melakukan survei elektabilitas pasangan calon untuk Pilkada kabupaten Sigi pada akhir November 2020.
Hasilnya, perolehan dukungan kandidat di daerah ini cenderung berimbang.
BACA JUGA: Rektor UKI Ajak Warga Datang ke TPS dengan Terapkan Prokes Demi Wujudkan Pilkada Sehat
Survei MSI Pilkada Sigi dilakukan pada 23-27 November 2020 terhadap 440 responden di seluruh kecamatan di Sigi.
Survei menggunakan metode Multistage Random Sampling (sampel acak bertingkat), dengan margin of error sekitar +-4.8%, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
BACA JUGA: Wacana Sekolah Tatap Muka 2021, Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan?
Wawancara dilakukan secara tatap muka. Quality control melalui monitoring dan spotcheck 20% dari total sampel.
Menurut Direktur MSI Asep Rohmatullah, dukungan pasangan calon di pilkada Sigi sangatlah berimbang.
BACA JUGA: Bawaslu Ingatkan KPU Tidak Melupakan Pasien COVID-19 di Pilkada 2020
“Survei MSI di akhir bulan November menggambarkan bahwa elektabilitas kandidat sangat ketat. Bahkan, bisa saya katakan belum ada pemenang. Iwan-Samuel angkanya 43.6%, sementara Husen-Paulina 41.4%. Masih ada undecided voters (belum menentukan pilihan) sebanyak 15 persen,” kata Asep, pada pemaparan hasil survei Pilkada Sigi, Rabu (3/12).
Jika dilihat dari survei sebelumnya, bulan Oktober 2020, perolehan dukungan untuk Iwan-Samuel cenderung turun, sementara Husen-Paulina naik signifikan.
“Di Oktober kemarin, Husen-Paulina masih di angka 29.5%, saat ini naik 11.9% menjadi 41.4%. Sedangkan, Irwan-Samuel turun sekitar 3 digit dari 46.1% ke 43.6%. Jadi, jika melihat tren, dukungan untuk Husen-Paulina cukup pesat,” tutur mantan peneliti LSI Denny JA ini.
Untuk pengenalan dan kedisukaan kandidat, Irwan Lapata dikenal 94.5%, disukai 67.9%. Kemudian, Paulina dikenal 92.5%, disukai 61.7%,
Husen Habibu dikenal 89.3%, disukai 65.6%, serta Samuel Yansen Pongi dikenal 71.8%, disukai 38.2%.
“Popularitas semua kandidat cukup bagus, hanya belum ada yang menyentuh angka di atas 95%.” ucapnya.
Survei ini juga mendeteksi keinginan dan ketidakinginan memilih kembali petahana.
“Warga yang ingin memilih incumbent Moh. Irwan Lapata di bawah 50%, atau sebesar 42 persen. Sebaliknya, angka yang tidak ingin memilih kembali, 32.6%.
Ini sebenarnya alarm untuk petahana, karena biasanya yang akan terpilih kembali itu angkanya di atas 50%,” papar dia..
Lebih jauh, Asep menjelaskan alasan masyarakat yang ingin dan tidak ingin incumbent terpilih kembali.
“Untuk yang tidak menginginkan kembali, sebanyak 51.2% menilai Irwan Lapata tidak mampu menyelasaikan masalah yang ada di Sigi,” jelas Asep.
Terkait berapa banyak warga Sigi yang mengetahui dan akan ikut serta memilih pada 9 Desember nanti.
“Sebanyak 93% masyarakat Sigi tahu jadwal voting day. Dari mereka yang tahu, 99.3 persen mengaku akan datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya. Kerja penyelenggara cukup bagus, perlu diapresiasi. Sebagian besar warga berharap melalui kontestasi pilkada ini melahirkan pemimpin yang bisa memperbaiki nasib mereka,” tutupnya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy