IYMCC Dorong Lahirnya Pengganti Kyoto Protocol

Kamis, 30 Agustus 2012 – 00:30 WIB
JAKARTA - Gerakan Pemuda Internasional untuk Perubahan Iklim atau International Youth Movement for Climate Change (IYMCC) terus berupaya menyadarkan berbagai pihak tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup. Presiden IYMCC, Ahmad Doli Kurnia, mengungkapkan bahwa pihaknya akan mendorong terealisasinya Doha Protocol sebagai pengganti Kyoto Protocol.

Menurut Doli, dirinya bersama delegasi IYMCC baru saha kembali dari Seoul, Korea Selatan guna memenuhi undangan Kementerian Lingkungan Hidup negeri gingseng itu pada 21-28 Agustus lalu. Sebelumnya, IYMCC juga mengikuti United Nation Conference on Sustainable Development (UNCSD) di Rio de Janeiro pada 20 Juni 2012 silam.

Doli menjelaskan, dalam pertemuan dengan Menteri Lingkungan Hidup Korsel dibicarakan tentang agenda pemuda sedunia menjelang United Nation Frame Conference on Climate Change (UNFCCC) COP 18 di Doha, Qatar, Desember mendatang. "Ada dua misi kita ke Korea Selatan. Yakn mempersiapkan kehadiran unsur pemuda sebagai peserta di dalam UNFCCC COP 18 di Doha dan mempersiapkan gagasan, fikiran, dan konsep pemuda yang akan disampaikan pada conference tersebut," kata Doli di Jakarta, Rabu (29/8) malam.

Mantan Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang juga Vice President World of Youth (perkumpulan pemuda sedunia) itu menambahkan, IYMCC juga akan mendorong joint committee itu untuk melakukan persiapan penyelenggaraan sebuah International Youth Conference di Doha sebelum COP 18 digelar. "Tinggal setelah ini kita akan melakukan pendekatan dke PBB dan Organisasi Pemuda Qatar untuk memuluskan semua rencana agenda itu," kata Doli

Dalam lawatan ke Korea, Doli juga membuka International Youth Forum ke-23 di Goesan, 24 Agustus lalu. Doli mengaku berkesempatan memberikan paparan tentang hal-hal yang berkaitan dengan perubahan iklim di depan 109 peserta IYF dari 33 negara.

"Saya sampaikan isu-isu lingkungan hidup dan perubahan iklim serta hal-hal yang berkaitan dengan peran pemuda. Dan saya juga meminta kepada mereka untuk memasukkan agenda Doha menjadi salah satu rekomendasi dari forum tersebut," jelasnya.

Menurutnya, COP 18 di Doha nanti akan sangat strategis tahun ini di Doha menjadi sangat strategis karena sangat terbuka kemungkinan lahirnya Doha Protocol sebagai pengganti Kyoto Protocol yang sudah hampir habis masa berlakunya. "Kyoto Protocol selama ini tidak berjalan efektif. Dan kita sebagai pemuda internasional sangat mendukung lahirnya protocol baru yang lebih implementatif dan bisa menunjukkan keseriusan pimpinan negara-negara di dunia terhadap penyelesaian masalah lingkungan hidup," pungkasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tujuh Orang Dilepas, Satu jadi Tersangka

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler