Izin Pemeriksaan 165 Kada Ditandatangani Presiden

Senin, 13 Februari 2012 – 14:59 WIB

JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mengakui pemberantasan korupsi adalah salah satu pekerjaan terberat selama pemerintahannya. Bahkan sudah dua kali terpilih menjadi Presiden pun, berbagai kasus korupsi khususnya yang melibatkan kepala daerah dan pejabat publik, masih saja terjadi. Hal ini diungkapkan SBY dalam pertemuan dengan wartawan, Senin (13/2) di Istana Negara.

""Sebelum saya jadi Presiden, pejabat hanya (diproses hukum) bisa dihitung jari. Tapi sekarang saya sudah tandatangani 165 pejabat, setingkat Bupati, Walikota, Gubernur dan sebagainya. Jujur pemberantasan korupsi ini agenda berat. Tapi saya ingin sistem ini terus jalan," tegas SBY.

SBY menerima bila kritik terhadap pemberantasan korupsi yang dipimpinnya terus mengalir. Namun bila semua pihak bisa berkolaborasi dengan baik, maka pemberantasan korupsi diyakini bisa berjalan dengan lebih maksimal lagi.""Ada hal-hal yang belum dicapai dan masih menjadi PR,"" katanya.

SBY menambahkan, untuk mengukur keberhasilan pemberantan korupsi, tidak bisa hanya melihat dari pihak yang melaksanakan saja. Langkah penegak hukum khususnya KPK mendapat apresiasi. Namun masyarakat juga diminta untuk memahami bahwa proses hukum dan pemberantasan korupsi bukanlah hal mudah untuk diatasi sekejap waktu saja.

""Instruksi saya jelas, semua ada sistemnya. Jadi saya bukan pemain tunggal di negeri ini. Kalau masih ada kritik, itu baik. Saya minta semua jajaran pemerintah mendengarkannya,"" tegas SBY.(afz/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Kartu Akses Era Patrialis Akbar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler