Jabar Mulai Garap Panas Bumi di Cisolok dan Sukarame

Senin, 08 Agustus 2016 – 21:43 WIB
Ilustrasi. Foto: dok jpnn

jpnn.com - CIKARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memulai eksplorasi panas bumi di Cisolok dan Cisukarame, Kabupaten Sukabumi. Pengeboran yang dikerjakan oleh anak perusahaan PT Jasa Sarana (salah satu BUMD Pemprov Jabar) ini diharapkan bisa menambah kapasitas pembangkit listrik hingga 45 megawatt.

Direktur Utama PT Jabar Rekind Geothermal (anak perusahaan PT Jasa Sarana) Ari Putranto mengatakan, pihaknya merupakan pemilik konsesi dan pemegang izin panas bumi (IPB) pada wilayah tersebut. Inipun menjadikan PT Jasa Sarana sebagai BUMD pertama di Indonesia yang mengeksplorasi energi uap tersebut.

BACA JUGA: 1200 Wisatawan Mancanegara Kunjungi Smesco Indonesia

Untuk selanjutnya, eksplorasi ini akan dikerjasamakan dengan PT Jabar Energi (anak perusahaan PT Jasa Sarana) dan PT Roda Drilling Nusantara (RDN) dengan membentuk konsorsium yang diberi nama Jabar Drilling Nusantara. Pada tahap awal, pihaknya akan mengebor dua sumur ekplorasi geothermal di Cisolok-Cisukarame dengan kapasitas sekitar 5-7 megawatt per sumur.

Menurutnya, pengeboran akan dimulai pada pekan pertama September 2016 dengan menggunakan RIG. “Hari ini (Senin, 8/7/2016) kami melakukan function test RIG, untuk memastikan alat-alat ini berjalan baik,” kata Ari saat function test RIG di lokasi pabrik PT RDN di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Senin (8/7).

BACA JUGA: Intip Fitur Menawan Jagoan Baru Toyota

Untuk menggali satu sumur berkedalaman 2.000 meter, dibutuh waktu 35-40 hari. Dengan begitu, dalam satu tahun ini pihaknya menargetkan bisa menggali 12 sumur pada area seluas 15,5 hektare tersebut.

“Setelah eskplorasi, kami berharap bisa mengeksploitasi panas bumi, lalu menjualnya ke PLN untuk dijadikan listrik. Target COD (comercial of delivery) dengan PLN semester 1 2020 selama 30 tahun,” katanya.

BACA JUGA: Fiesta White Tea, Segarnya Teh Dari Daun Termuda

Sebelum memulai eksplorasi ini, pihaknya telah melakukan survei di lokasi tersebut sejak 2009. Adapun nilai investasi yang telah dibukukan sejak pertama hingga saat ini mencapai lebih dari 200 juta dollar Amerika.

Direktur Operasional PT RDN Wisnu Wikrama Wardhana memastikan, eksplorasi yang dilakukannya ramah lingkungan sehingga tidak akan merusak lingkungan sekitar. Alat-alat yang digunakan pun telah menjalani sertifikasi oleh lembaga terkait.

“Dalam pelaksanaannya, kami mengikuti SOP. Sebelum proses ini berjalan, kami juga melakukan kajian-kajian agar (eskplorasi) tidak berdampak apapun terhadap lingkungan sekitar,” kata dia di tempat yang sama.

Dia menjelaskan, warga tidak perlu khawatir debit airnya akan terganggu akibat eksplorasi ini. Sebab, pihaknya telah memetakan lokasi mana saja yang layak untuk dibor.

“Jadi warga tidak perlu takut kekurangan air. Apalagi di Cisolok ini debit airnya sangat banyak,” ucapnya.

Selain itu, pengeborannya ini dipastikan minim material limbah. Limbah yang dihasilkan tidak sebanyak perusahaan atau pabrik sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lingkungannya akan tercemar.

“Ini relatif lebih sedikit limbahnya. Limbahnya paling hanya oli bekas, dan kita sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat,” katanya.

Pihaknya mengaku sudah beberapa kali melakukan pengeboran panas bumi di sejumlah daerah di Indonesia seperti di Garut dan Manado. “Kami pun melibatkan warga sekitar dalam pengeboran ini,” katanya. (agp/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ajak Investor Kembangkan Natuna, Pasokan Listrik Harus Tersedia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler