Jabar Paling Rawan Bencana

Senin, 01 Juli 2013 – 03:14 WIB
BANDUNG - Penanggulangan bencana pada intinya melibatkan tiga unsur yakni pemerintah, masyarakat dan lembaga usaha. Demi memberi edukasi dan informasi tentang penanggulangan bencana di kalangan dunia usaha, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar kegiatan bertema Fasilitasi dan Pengembangan Relawan Berbasis Lembaga Usaha.

Acara ini digelar pada 25-27 Juni 2013 lalu di Hotel Ginno Feruci, Bandung yang dihadiri perwakilan dari berbagai badan usaha berskala nasional, antara lain, PT Telkom Indonesia, PT Bio Farma, BRI, HIPMI dan Usaha Otojasa Cipaganti.

Selain itu, perwakilan BPBD Provinsi Jabar, BPBD Kabupaten dan organisasi kemasyarakatan yang menangani lingkungan dan penanggulangan bencana, seperti Bandung Spirit, Sundawani Jabar dan Yayasan Rescue 512 turut mensukseskan kegiatan ini. Kegiatan ini pun dihadiri tokoh seniman musik pituin Bandung, Acil Bimbo.

Selain menghadirkan pemateri dari BNPB dan BPBD Jabar, dalam acara ini, peserta mendapat pembelajaran dari nara sumber lainnya, seperti  Puskris UI, Basarnas, PMI, IOM dan fasilitator lainnya.

Menurut Tabrani selaku pengarah BNPB, banyak hal yang dapat dilakukan lembaga usaha dalam upaya penanggulangan bencana. Misalnya, melalui pembuatan Business Continuity Plan. Dokumen ini akan bermanfaat saat terjadi bencana besar di sekitar lingkungan usaha ataupun di dalam lingkungan usaha tersebut yang hancur akibat terkena dampak bencana. Ini disadari akan bermanfaat terhadap perusahaan tersebut," ujar Tabrani.

Selain itu, lewat program Corporate Social Responsibility (CSR), badan usaha dapat melakukan kegiatan penanggulangan bencana untuk Pengurangan Risiko Bencana (PRB), kesiapsiagaan menghadapi bencana, kegiatan pada saat tanggap darurat dan  kegiatan pasca bencana.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Jabar Dadang Ronda mengatakan, Jawa Barat merupakan daerah paling rawan bencana dibanding provinsi lainnya di tanah air. "Dengan tujuh gunung api yang masih aktif di Jawa Barat, itu menandakan bahwa Jabar merupakan daerah yang rawan bencana, belum lagi ancaman gempa yang sering melanda beberapa daerah di Jabar, seperti di Sukabumi dan Tasikmalaya yang berpotensi menimbulkan gelombang tsunami," papar Dadang Ronda di hadapan peserta.

Selain ancaman bencana alam, tak kalah penting yang patut diwaspadai menurut Dadang, yakni Kota Bandung sebagai ibukota Jabar, memiliki Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). "Ini yang harus kita waspadai, karena kalau terjadi kesalahan bisa menimbulkan akibat yang lebih fatal lagi," papar Dadang.(nto)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Santap Nasi Hajatan, 30 Warga Keracunan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler