Jabatan Belum Habis, Sekjen PBB Ban Ki-moon Kembali Dilantik

Dijuluki Jawara Perdamaian-Keamanan, Tuai Kritik dari Lembaga Audit Internal

Kamis, 23 Juni 2011 – 22:19 WIB
NEW YORK - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon kembali dilantik untuk periode masa jabatan yang kedua pada Selasa lalu (21/6)Dia akan melanjutkan tugas dalam memimpin organisasi dunia tersebut selama lima tahun lagi.

Pelantikan tokoh berusia 67 tahun tersebut dihelat enam bulan sebelum masa tugasnya berakhir pada 31 Desember nanti

BACA JUGA: Katolik vs Protestan Bentrok di Irlandia

Kali pertama Ban terpilih sebagai sekjen PBB yang kedelapan pada 13 Oktober 2006 dan memulai tugasnya sejak 1 Januari 2007
Periode kedua masa jabatannya akan dimulai pada 1 Januari dan akan berakhir pada 2016.

Sebelum pelantikan tersebut, dia dipilih secara aklamasi

BACA JUGA: PM Italia Lolos dari Mosi Tak Percaya

Pasalnya, tidak ada calon lain yang maju sebagai pesaingnya
Mantan menteri luar negeri (menlu) Korea Selatan (Korsel) itu mengumumkan pencalonannya dua pekan lalu.

Selanjutnya, pria kelahiran Eumseong County, Chungcheongbuk-do, Korsel, pada 13 Juni 1944 itu mendapatkan dukungan dari Dewan Keamanan (DK) PBB pada Jumat lalu (17/6)

BACA JUGA: Michelle Obama Kunjungi Afrika Selatan

Karena tak ada calon lain, sidang Majelis Umum (MU) PBB dihelat hanya sebagai seremonial atas pengukuhannyaSuami Yoo Soon-taek tersebut menunduk di hadapan perwakilan yang mengapresiasi kinerjanya sejak 2007 setelah menggantikan Kofi Annan.

Di awal masa jabatannya, PBB sebetulnya tengah menghadapi bencana alam di Haiti, Pakistan, dan Myanmar, serta berbagai konflik di AfrikaSaat ini PBB dihadapkan pada banyak gejolak di dunia ArabLembaga itu mendukung demonstran pro demokrasi di negara-negara Arab.

Karena memiliki tanggung jawab yang amat besar, banyak tokoh dunia menganggap tugas sekjen PBB sebagai "pekerjaan yang paling mustahil di muka bumi"Menlu Korsel Kim Sung-hwan menyatakan hal yang sama di depan MU PBB"Tapi, penunjukan kembali (Ban) tersebut telah membuat rakyat Korsel bergembira," katanya.

Rakyat Korsel menyambut gembira terpilihnya kembali BanPresiden Lee Myung-bak langsung mengucapkan selamat kepada Ban melalui telepon internasional"(Penunjukan) ini (bisa didedikasikan) untuk seluruh umat manusia di dunia yang mengakui kecerdasan dan sikap rendah hati Sekjen BanKami akan memberikan dukungan sepenuhnya," ujar Lee dalam teleponnya kepada Ban, seperti dituturkan juru bicara kepresidenan Korsel.

"Saya bangga bahwa tak hanya pemimpin negara maju, tetapi juga negara-negara berkembang, yang menyatakan dukungan kepada BanSeluruh rakyat Korsel bergembira," tambah LeeDia mengirimkan surat berisi ucapan terima kasih kepada 15 pemimpin negara anggota DK PBB yang telah mendukung Ban.

Wakil Negeri Paman Sam di PBB juga memberi apresiasi penunjukan dan pelantikan Ban"Tidak seorang pun memahami beratnya beban tugas (Sekjen PBB) ini lebih baik daripada beliau (Ban Ki-moon)Dan, pemerintah kami sangat berbahagia karena beliau sanggup melanjutkan tugas mulia ini," ujar Dubes AS untuk PBB Susan Rice saat memberikan pidato penghormatan kepada orang nomor satu di organisasi dunia tersebutRice bahkan menjuluki diplomat veteran itu sebagai "jawara perdamaian dan keamanan".

Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menggaribawahi pula komitmen Ban untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia selama periode pertama jabatannya"Prancis sangat yakin bahwa Sekjen akan terus terus memperjuangkannya lima tahun ke depanDan, kami mendukung semua upaya beliau," tandasnya.

Sebagai penerus Kofi Annan (Sekjen pada periode 1997-2006), Ban telah berhasil memimpin sejumlah reformasi besar di PBBTerutama terkait dengan upaya menjaga perdamaian serta praktik kerja pada lembaga tersebutDari sisi diplomasi, Ban juga telah mendorong upaya-upaya perdamaian dalam konflik di Darfur, SudanMisalnya, dia membujuk Presiden Omar al-Bashir agar mengizinkan pasukan penjaga perdamaian masuk ke wilayah Sudan.

Selain itu, Ban ikut berkampanye soal pemanasan globalMeskipun begitu, dia bukan tanpa celaBan menerima kritik keras dari OIOS selaku lembaga audit internal PBBLembaga tersebut menyatakan bahwa sekretariat PBB di bawah kepemimpinan Ban telah "terseret dalam penyimpangan".

Ban merupakan tokoh Asia pertama yang menjadi tokoh puncak PBB dalam 40 tahun terakhir iniWakil Asia lainnya yang pernah menjadi Sekjen PBB adalah U Thant dari Myanmar (saat itu Burma) pada 1961-1971.

Ban pun menyampaikan terima kasihnya terhadap dukungan masyarakat Korsel saat berbincang dengan Presiden Lee Myung-bak lewat telepon"Saya tidak pernah berpikir bahwa saya telah berkontribusi dalam meningkatkan status Republik Korea (Korsel)," terang lulusan Harvard University itu merendah.

Saat ini tugas berat Ban adalah menyikapi situasi terakhir di dunia ArabPernyataan kerasnya yang mengkritik para pemimpin Arab dalam menghadapi demonstran, justru menuai kecaman dari sejumlah kelompok penggiat HAM.

Ban menegaskan bahwa dia tetap akan mengambil sikap keras untuk mendukung demonstran di negara-negara Arab yang menginginkan pergantian rezim yang telah berkuasa puluhan tahunBan malah juga kembali mendesak Presiden Syria Bashar al-Assad agar segera melakukan reformasi menyeluruh.

"Para pemimpin negara-negara Arab juga harus mendengarkan aspirasi rakyat merekaMewujudkan kesejahteraan, kebebasan, dan demokrasi partisipatif," serunya dalam konferensi pers kemarin.

Ban sempat terlibat pembicaraan panas dengan Assad, pemimpin Libya Muammar Kadhafi, dan para pemimpin Arab lain beberapa bulan terakhirBahkan, akibat sikap keras Ban, saat ini Assad telah menolak berbicara dengan dia(cak/dwi/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ben Ali dan Istri Divonis 35 Tahun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler