jpnn.com, RUSIA - Yevgeniy Chuplinsky dinyatakan bersalah atas tuduhan pembunuhan oleh hakim di Novosibirsk, Siberia Barat Daya, Rusia, Rabu (28/2). Mantan polisi itu membunuh dan memutiasi 19 wanita pada rentang waktu 1998 sampai Juli 2005.
Para korbannya adalah pekerja seks komersial (PSK) berusia antara 18 dan 31 tahun. Ini membuatnya dijuluki Jack the Ripper dari Rusia.
BACA JUGA: Penjual Bakmi Tewas Digorok
Chuplinsky memutilasi korbannya untuk menghilangkan barang bukti. Setelah dipotong-potong, bagian tubuh korban dibuangnya di tempat terpisah.
Chuplinsky ditangkap pada tanggal 23 April 2016. Dia awalnya mengaku bersalah, tapi kemudian mulai bersikeras mengatakan sebaliknya. Dia dinilai waras saat melakukan pemeriksaan.
BACA JUGA: Pemandu Karaoke Dibunuh Lalu Dicor di Kamar Mandi
Polisi memeriksa 200 saksi dan melakukan lebih dari 300 tes untuk memecahkan kasus ini. Kasus ini akhirnya bisa dipecahkan setelah polisi menggunakan metode pencocokan DNA yang canggih.
Bukti DNA tersebut membuat Chuplinsky tidak bisa mengelak lagi.
BACA JUGA: Ibu Biadab Bunuh Dua Anak Kandungnya demi Duit Asuransi
"Tentu saja, tidak ada yang bisa dibanggakan, tapi sebelum saya pensiun pada 2003, saya membangun hubungan baik dengan WTS di jalan yang mabuk," kata Chuplinsky pada penyidik.
Tokoh masyarakat setempat, Yekaterina Belonog mengaku tidak menyangka Chuplinsky adalah pembunuh sadis. Sebab Chuplinsky adalah salah satu anggota masyarakat yang paling aktif.
"Dia baik hati, perhatian, dan tidak pernah menimbulkan perasaan buruk,” ujarnya.
Hakim belum memutuskan hukuman apa yang bakal dijatuhkan kepada terdakwa. Hal itu baru diketahui pada sidang yang akan dilaksanakan pada 5 Maret mendatang. (ina/ce1/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yuni Seperti Kerasukan Setan, Darto Terpengaruh, Kejam!
Redaktur & Reporter : Adil