jpnn.com, JAKARTA - Permintaan pasar yang makin tinggi membuat tren bisnis kecantikan sangat menjanjikan.
Saat ini, setiap orang terus mencari solusi praktis untuk bisa melakukan upgrade pada tata rias wajahnya, seperti sulam alis, tanam benang, dan sulam bibir.
BACA JUGA: Kembangkan Industri Kesehatan, SILO Tingkatkan Pelayanan SpesialisasiÂ
Untuk itu, Perkumpulan Ahli Tata Rias Semipermanen Indonesia (Pertaspi) hadir bagi para pelaku bisnis dan tenaga ahli tata rias di Indonesia dalam meningkatkan keahlian di bidang kosmetik bertaraf internasional.
Founder House of Beauty Melbourne sekaligus anggota Pertaspi Tania Basir mengatakan setelah diresmikan beberapa waktu lalu kini Pertaspi sudah memiliki sekitar 100 anggota aktif dengan berbagai keahliannya di bidang make up semipermanen.
BACA JUGA: Gandeng Taulany TV, mahakaX Garap Industri Konten Kreatif
"Saah satu komitmen PERTASPI ialah mengadakan sharing rutin membahas seluk beluk dunia semipermanen make up setiap bulannya," ujar Tania dalam keterangan resmi, Selasa (20/12).
Selain itu, Tania juga membagikan pengalamannya dalam memulai bisnis Semi Permanent Make Up (SPMU) di masa pandemi virus corona (Covid-19) pada 2020.
"Saya mengawali bisnis ini karena tertarik pada kecantikan dan SPMU masih terbuka sekali peluangnya. Saya mulai ikut kursus online selama dua tahun, dari belajar teori, 1 on 1 consultation, latihan pengerjaan menggunakan latex, sampai praktek langsung ke 10 model. Kebetulan akademi sulam tempat saya belajar ini cukup terkenal dan diakui di Australia," kata Tania.
Menurutnya, melalui akademi tersebut dia dapat menjalin hubungan dengan tenaga ahli/profesional SPMU dari Australia dan mancanegara.
"Bisa untuk sharing knowledge atau update dengan informasi terbaru yang berguna untuk level pemula hingga profesional," ungkapnya.
Kemudian, dari sisi regulasi untuk para tenaga ahli/profesional SPMU baik yang memiliki bisnis rumahan maupun komersial bisnis di Australia juga jauh lebih jelas dan ketat dari Indonesia.
"Semua tenaga ahli/profesional SPMU harus punya sertifikasi dari badan yang diakui di Australia. Lalu untuk mendaftarkan bisnis, akan ada pihak yang datang melakukan inspeksi apakah persyaratan sebagai bisnis SPMU sudah dipenuhi" katanya.
Tania mengungkapkan mengikuti perkumpulan SPMU merupakan kegiatan penting karena bisa mempelajari teknik terbaru, kenal dengan tenaga ahli/profesional dari berbagai negara, update dengan regulasi dari berbagai negara.
Dengan demikian, Pertaspi berharap para anggotanya makin semangat menjalankan bisnisnya karena telah disediakan wadah untuk para tenaga ahli/profesional SPMU Indonesia bertukar insight dan bersama-sama saling memberikan support.
"Ke depan di 2023, industri SPMU Indonesia akan berkembang dan makin banyak tenaga ahli/profesional SPMU Indonesia yang bisa go internasional," tegas Tania.(mcr28/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari