Jadi Intel Israel, Pria Mesir Dihukum 25 Tahun

Jumat, 24 Juni 2011 – 04:48 WIB

KAIRO - Seorang pria Mesir dijatuhi hukuman 25 tahun penjara setelah terbukti menjadi mata-mata IsraelTarek Abdel Razek, yang ditangkap pihak berwenang Mesir tahun lalu, bersama dua agen Israel divonis pengadilan khusus kemarin (23/6).

Mahkamah Tinggu Keamanan Negara menyidangkan secara in absentia dua pria Israel tersebut

BACA JUGA: Jabatan Belum Habis, Sekjen PBB Ban Ki-moon Kembali Dilantik

Menurut hakim, mereka telah terbukti bekerja sebagai mata-mata pada dinas intelijen Israel, Mossad
Mereka juga dinyatakan bersalah degan tuduhan spionase.

Sementara itu, Razek yang mengelola perusahaan ekspor dan impor dituduh memberikan informasi rahasia kepada dua agen Israel tersebut sejak Mei 2007 sampai Mei 2010

BACA JUGA: Katolik vs Protestan Bentrok di Irlandia

Informasi yang dipasok Razek adalah terkait dengan bidang telekomunikasi Mesir, Syria, dan Lebanon
Selain itu, juga beberapa hal lain yang berhubungan dengan Mossad.

Pria 37 tahun tersebut mengaku bahwa dua koleganya dari Israel tersebut telah meminta dia melakukan perjalanan beberapa kali ke Syria dengan nama samaran dan berpura-pura menjual produk lokal

BACA JUGA: PM Italia Lolos dari Mosi Tak Percaya

Tujuan utama perjalanan itu adalah memberikan dana kepada aparat keamanan Syria yang bekerja pada wilayah "sensitif".

Media resmi Mesir mengutip bahwa pengakuan Razek telah mengarah pada tiga sel mata-mata yang dibongkar oleh otoritas Lebanon dan SyriaHubungan Israel dan Mesir -negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan negara Yahudi itu pada 1979- tegang setelah revolusi sosial menjatuhkan Presiden Hosni Mubarak pada Februari lalu
 
Pada 12 Juni lalu, Mesir menangkap seorang mahasiswa yang diduga agen intelijen MossadPria keturunan Israel-AS, Ilan Grapel, 27, tersebut dituduh sebagai mata-mata dan menyebarkan kebencian sektarian serta kekacauan.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Avigdor Lieberman membantah tuduhan itu"Saya pastikan bahwa pelajar tersebut (Grapel) tidak melakukan tindakan tidak patut dan tidak bertanggung jawab yang memiliki keterkaitan dengan Israel, Amerika, atau bahkan agen intelijen," tegas dia(AFP/cak/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Michelle Obama Kunjungi Afrika Selatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler