jpnn.com - JAKARTA - Prestasi Anang Iskandar saat menjabat kepala BNN cukup mentereng. Saat Anang memimpin BNN, berbagai kejahatan narkotika dikuak. Anang juga aktif melakukan terobosan penanganan kasus narkoba. Bandar dimiskinkan dengan penyitaan aset-aset, lalu pengguna diarahkan ke rehabilitasi.
Kini, pria kelahiran Mojokerto itu akan menjabat sebagai Kabareskrim menggantikan Komjen pol Budi Waseso yang bertukar Posisi dengan dirinya.
BACA JUGA: Kapolri: Ya, Tukar Posisi dengan Pak Anang
Sebelumnya dia menjabat Kadivhumas Mabes Polri, Kapolda Jambi, dan Kapolwiltabes Surabaya. Waktu jadi Kapolwiltabes Surabaya, dia bahkan beberapa kali diketahui menolak intervensi kasus oleh jenderal polisi dari Mabes Polri.
Saat Jawa Pos mengonfirmasi tentang pernyataan Kapolri tentang penunjukkannya sebagai Kabareskrim oleh Wanjakti, Anang mengaku tidak mengetahui informasi itu.
BACA JUGA: Wow.. Korupsi Rp 380 Miliar Diduga Libatkan 30 Kabupaten/Kota
”Saya baru mendarat dari pesawat ini. Nanti saya cek dulu, baru bisa berkomentar,” ujarnya buru-buru. Saat ditanya apakah siap menerima tanggung jawab tersebut, dia diam sejenak dan meminta waktu untuk menjawab. ”Besok saya kabari, ya,” tuturnya, kemudian menutup telepon.
Jenderal polisi yang akrab dipanggil Belanda tersebut tadi malam memang baru tiba di tanah air. ”Sedang dalam kepulangan dari Fiji malam ini (tadi malam, Red),” ungkap Kepala Bagian Rumah Tangga dan Protokoler BNN AKBP Debora Djihartin. (idr/ano/c10/kim)
BACA JUGA: RESMI! Buwas-Anang Iskandar Bertukar Posisi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pramuka, Efektif untuk Revolusi Mental
Redaktur : Tim Redaksi