Jadi, Kalau Punya Kesalahan tak Boleh Mengritik?

Selasa, 20 Maret 2018 – 16:33 WIB
Amien Rais. Foto: dok.Jawapos.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, kritikan pedas yang diarahkan kepada rezim berkuasa itu merupakan hal biasa.

Karena itu, kata dia, pemerintah harus legawa dengan kritikan termasuk yang disampaikan oleh mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais.

BACA JUGA: Jubir Presiden: Saya Tak Paham Maksud Amien Rais

"Menurut saya sudahlah tenang-tenang saja. Setiap rezim pemerintahan dikritik pedas, biasa saja. Kalau lihat rekam jejak, Pak Amien kan dari dulu zaman Pak Harto (Presiden RI Kedua Soeharto) begitu," ungkap Muzani di gedung DPR, Senaya, Jakarta, Selasa (20/3).

Menurut Muzani, yang paling penting adalah substansi dari kritik yang disampaikan. Yakni apakah kritik yang disampaikan oleh seseorang, lembaga, termasuk Amien Rais itu benar atau tidak. "Cara kritik itu soal style, soal gaya," tegas anggota Komisi I DPR ini.

BACA JUGA: Sebaiknya Luhut dan Amien Bertemu untuk Berdiskusi Terbuka

Menurut Muzani, ada orang yang menyampaikan kritik dengan bahasa halus, bahkan ada pula yang tidak menggunakan kata-kata.

Ada yang mengkritik dengan bahasa setengah kasar. Ada juga yang mengkritik menggunakan dengan bahasa kasar.

BACA JUGA: Amien Sebut Jokowi Berbohong soal Sertifikat, Ini Kata Fahri

"Apakah kritikan itu bergantung pada style yang bersangkutan, menurut saya yang harus diperhatikan adalah substansi kritik," katanya.

Dia menambahkan kalau kritikan itu betul tentu harus diterima untuk sebuah perbaikan. Kalau kritik itu salah biarkan saja nanti rakyat yang menilai.

"Karena sesungguhnya kebaikan itu tidak bisa ditutup-tutup. Kalau pemerintah melakukan kebaikan di depan rakyat, pasti rakyat merasakan itu. Kalau tidak melakukan kebaikan, tentu rakyat juga merasakan," ungkapnya.

Muzani menambahkan sebaiknya sekarang tidak sibuk mencari kesalahan orang yang mengkritik. Siapa pun, kata dia, boleh memberikan kritik walaupun yang mengkritik itu penuh kesalahan.

"Masa dia punya kesalahan terus tidak boleh mengkritik. Mentang-mentang dia punya kesalahan dia tidak boleh (mengkritik). Kebenaran itu datang dari siapa saja, marilah berbesar hati dan legawa menerima kritikan itu," katanya.

Jadi, kata Muzani, sebaiknya pemerintah menerima kritik. Nantinya, ujar dia, waktu juga yang akan membuktikan apakah kritikan Amien benar atau tidak. "Nanti rakyat yang akan menilai," tegas anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra itu.

Sebelumnya dalam sebuah diskusi di Bandung, Jawa Barat, Minggu (18/3), Amien menuding bagi-bagi sertifikat tanah yang gencar dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi hanya pengibulan.

Sebab, pemerintah membiarkan 74 persen wilayah Indonesia dimiliki kelompok tertentu.

Luhut Panjaitan lantas merespons pernyataan Amien. Saat menghadiri acara di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Senin (19/3), Luhut tidak hanya mempertanyakan dasar Amien melontarkan tudingan, tapi juga mengancam akan membeber dosa-dosa masa lalu mantan ketua MPR RI itu. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon Sarankan Jokowi Audit Penguasaan Tanah


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler