"Dua orang ini menghentikan mobilnya karena merasa ada yang melempar mobil mereka, sehingga terjadi pertikaian antara dua orang tersebut dengan Robert Hanibora. Setelah itu mereka pergi dan datang lagi tapi membawa 20 orang menyerang kediaman Hanibora," kata Kepala Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Anang Iskandar di Mabes Polri, Senin (23/7).
Dalam penyerangan itu, massa membawa kayu, batu, dan parang untuk merusak kediaman Robert. Keluarga kepala suku itu pun ikut menjadi korban dalam peristiwa itu. Mereka mengalami luka akibat dikeroyok. Korban di antaranya Gunawan Hanibora yang mengalami luka di punggung kiri belakang, Timotius Inggeruhi yang mengalami luka di kepala, serta Elisa yang mengalami luka di tangan kiri. Selain menganiaya, kelompok tersebut juga mengambil barang-barang milik Robert salah satunya laptop.
"Robert Hanibora juga telah menjadi korban penggeroyokan. Akhirnya keluarga Hanibora melakukan penutupan jalan di depan SPBU dengan cara menebang pohon besar dan diletakan di tengah-tengah jalan," sambungnya.
Penutupan SPBU dan pertikaian itu baru dapat diredam setelah Kapolres Nabire dan Dandim Nabire melakukan pertemuan dengan Ketua DPRD. Mereka menyepakati untuk melakukan penegakan hukum terhadap pelaku, dan memberikan bantuan pada kerusakan rumah Robert dengan bantuan muspida. Dari kasus ini, polisi menetapkan tiga tersangka yaitu DD (26), FR (25) dan MD (17)
"Akhirnya jalan dibuka kembali pada pukul 16.00 dan tidak ada pembakaran rumah korban. Hingga kini polisi masih menjaga dan melakukan olah TKP, serta meminta keterangan saksi-saksi," tandas Anang.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Undian Berhadiah Bodong Kembali Marak
Redaktur : Tim Redaksi