jpnn.com, CIANJUR - Rani Mandasari, warga Kampung Salongok RT 02 RW 03, Desa Cibadak, Kecamatan Cibeber, CIanjur, Jawa Barat, harus mendapat perawatan intensif akibat luka di kepala dan patah tulang bahu.
Wanita berusia 24 tahun itu menjadi korban percobaan penjambretan saat melintas di Jalan Raya Warungkondang-Cilaku, Senin (7/10) sekitar pukul 04.30 WIB.
BACA JUGA: Jambret Bawa Kartu Keluarga, Tertinggal Saat Kabur
Orang tua Rani Mandasari, Ajat Sudarajat (49) menceritakan, kejadian itu bermula ketika anak sulungnya dalam perjalanan menuju tempat kerjanya di Sukabumi.
Saat melintas di persimpangan Cilaku, Rani mengaku sudah merasa curiga ada sepeda motor yang membuntutinya. “Namanya juga curiga, kan enggak ada bukti juga. Makanya anak saya jalan terus,” tuturnya ditemui di Mapolsek Warungkondang.
BACA JUGA: Dasar Anak Durhaka ! Tega Jambret Ibu Kandung
Akan tetapi, apa yang ditakutkan Rani akhirnya benar terjadi. Tepatnya di kampung Limbangansari, RT 7 RW 6, Desa Cikaroya, Kecamatan Warungkondang, sepeda motor yang membuntutinya itu ternyata tancap gas.
Setelah berada tepat di sisi anaknya, pelaku menarik tas yang dibawa Rani. Akibatnya, Rani langsung terjatuh lantaran tak bisa menjaga keseimbangan. “Anak saya terjatuh karena tas gendongnya ditarik pelaku,” tutur Ajat.
Kendati demikian, lanjutnya, pelaku belum sempat merampas tas milik anaknya. Sebab, setelah Rani jatuh dari motor, ada pengendara lain datang dari belakang yang menolong anaknya.
“Pelaku belum sempat mengambil barang milik Rani karena keburu ada orang lain,” sambungnya.
Akibat peristiwa tersebut, Rani mengalami luka sobek di bagian kepala dan patah tulang bahu bagian kanan. Selain itu, kedua kakinya mengalami juga mengalami lecet.
“Rani mengalami luka karena benturan setelah jatuh ke jalan,” katanya.
Saat ini Rani masih menjalani perawatan di Puskesmas Cibeber. Sementara untuk mengobati tulang bahu yang patah, rencananya akan dibawa ke ahli tulang.
“Sebelum dibawa ke Puskesmas, Rani sempat dibawa ke rumah warga terdekat, untuk dilakukan pertolongan pertama,” katanya.
Ajat tak menyangka jika anak sulungnya itu akan menjadi korban percobaan penjambretan. Karena Rani sudah terbiasa berkendara subuh untuk berangkat kerja di Yaspida Sukabumi.
“Kalau berangkat kerja Rani sudah biasa menggunakan motor sendiri,” terangya.
Sementara, Kapolsek Warungkondang AKP Gito mengatakan, saat ini pihak keluarga korban telah membuat laporan terkait peristiwa percobaan pencurian dengan kekerasan (curas) tersebut.
“Keluarga korban sudah buat laporan, dan sudah menjadi kewajiban kita untuk menindak lanjuti laporan tersebut,” ujar Gito.
Gito berpesan, untuk mengatisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang dialami Rani, sebaiknya masyarakat yang sering pergi malam hari agar tidak menggunakan sepeda motor sendirian.
“Sebaiknya jika bepergian malam hari jangan sendiri, agar bisa saling melindungi,” imbaunya. (dil)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti