Achsanul mengatakan, dirinya memilih menyerahkan sepenuhnya putusan tentang pelanggaran kode etik ke BK DPR. "Terserah BK saja. BK itu lembaga politik DPR, orang-orangnya juga teman-teman saya sesama anggota," kata Achsanul di Jakarta, Jumat (7/12).
Menurutnya, yang penting tuduhan tentang pemerasan terhadap BUMN tak terbukti. Achsanul mengaku sudah sebulan ini tidak bisa fokus bekerja karena terseret tuduhan melakukan pemerasan terhadap BUMN.
"Syukur alhamdulillah, yang penting tidak ada pemerasan itu. Kalau hasilnya seperti ini, rasanya BK tak perlu repot-repot melakukan konfrontir," sambungnya.
Achsanul ingin putusan BK itu mengakhiri polemik selama ini sehingga dirinya juga bisa fokus bekerja. Ia berharap putusan BK itu bisa menjadi pelajaran, termasuk bagi dirinya sendiri.
"Kejadian ini sangat besar artinya untuk saya. Saya jadi lebih dewasa berpolitik, lebih hati-hati bersikap, dan lebih cermat bertindak," sambungnya.
Seperti diketahui, BK telah merampungkan hasil kerjanya tentang dugaan pemerasan terhadap BUMN. BK memutuskan empat orang anggota DPR telah melanggar kode etik karena menggelar pertemuan di luar pertemuan resmi dengan direksi BUMN.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akbar Minta Golkar Terus Kawal Elektabilitas Ical
Redaktur : Tim Redaksi