Jadi Masa Depan Bisnis EBT, Potensi PGEO Menjanjikan dalam Indeks LQ45

Rabu, 07 Februari 2024 – 08:57 WIB
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Foto: Pertamina

jpnn.com, JAKARTA -  

Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto mengatakan bisnis di bidang energi baru dan terbarukan (EBT) cukup menjanjikan.

BACA JUGA: Harga Saham PGEO Diramal Bakal Tembus Rp 1.830, Ini Sebabnya

Sebab, EBT sejalan dengan target pemerintah Indonesia untuk merealisasikan green economy dan zero carbon.

Myrdal menilai perusahaan seperti PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (IDX: PGEO) pun memiliki prospek yang bagus karena memiliki lini bisnis di bidang EBT.

BACA JUGA: Bisnis Energi Hijau Menjanjikan, Ini Saran untuk PGEO

Apalagi, kata Myrdal PGEO masuk ke dalam indeks LQ45 belakangan ini.

"Pertamina Geothermal Energy saya lihat performa bisnisnya baik ya dari tahun lalu. Ini kalau kita lihat dari 2022 juga berkesinambungan. Perkembangan dari ekspansi bisnis cukup kuat, terutama eksplorasi sumber energi baru dan hijau," ujar Myrdal seperti dikutip, Rabu (7/2).

Di sisi lain, pergerakan saham PGEO juga sangat menarik, karena bertahan di level tinggi.

Menurut Myrdal, pada tahun lalu pergerakannya stabil di atas Rp 1.000 dan cenderung akan menuju ke angka Rp 1.600 per lembar saham.

"Apalagi kondisi pasar keuangan global yang kondusif terhadap prospek penurunan suku bunga Federal Reserve System (The Fed). Selain itu, masuknya PGEO ke Indeks LQ45 membuatnya menjadi saham yang bonafit. Tentunya akan menambah kepercayaan bagi investor global untuk masuk ke PGEO," jelas Myrdal.

LQ45 dinilai menjadi kelompok saham prestisius yang memberikan keuntungan bagi investor. 

"Masuknya PGEO ke dalam indeks ini meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan investor global terhadap perusahaan itu," ungkap Myrdal.

Hal ini membuka peluang bagi PGEO untuk menarik lebih banyak investor dan meningkatkan pendanaan, sehingga memperkuat posisi PGEO dalam mengembangkan energi panas bumi dan berkontribusi pada transisi energi nasional.

Meski demikian, Myrdal melihat PGEO memiliki kebutuhan ekspansi yang cukup kuat. 

Namun, iklim suku bunga global dan nasional sulit turun karena ketidakpastian kebijakan The Fed dalam menurunkan suku bunga acuan.

“Jika ke depan melakukan ekspansi maka harus konsisten untuk mendorong bisnis green economy, misalkan geothermal, hidro, atau cahaya. Karena PGEO kepanjangan dari pemerintah dan kita harapkan untuk tetap fokus on track," pungkas Myrdal.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
EBT   PGEO   Pge   green economy   suku bunga   The Fed  

Terpopuler