Jadi Pembicara di Hadapan Ratusan Pelajar, Ganjar Bahas Moderasi Beragama

Kamis, 17 November 2022 – 12:56 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo seusai menjadi pembicara di depan ratusan pelajar. Foto source for jpnn.com

jpnn.com, MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menjadi pembicara dalam Katolisitas Istimewa bertajuk 'Beragama dalam Nalar Publik' yang digelar oleh SMA Pangudi Luhur Van Lith, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang pada Rabu (16/11).

Di hadapan siswa-siswi SMA Pangudi Luhur, Ganjar mengajarkan nilai-nilai toleransi yang harus dijunjung tinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BACA JUGA: Srikandi Ganjar Kalbar Gelar Pelatihan TOEFL, Hadirkan Tutor Berpengalaman

Terlebih, nilai toleransi yang wajib diterapkan antar sesama teman dan lingkungan sekitar, termasuk lingkungan sekolah.

"Bagaimana dalam relasi sosial antar anak bangsa itu baik, tentu ada moderasi beragama di dalamnya. Satu mereka punya kepekaan terhadap situasi dan kondisi, kedua mereka ingin berbuat," ujar Ganjar.

BACA JUGA: Maharani Kemala Dapat Penghargaan Wajib Pajak

Pria 54 tahun ini menuturkan pentingnya memiliki rasa persatuan tinggi melalui butir-butir yang tertuang dalam Pancasila menjadi sangat penting.

Bhinneka Tunggal Ika, kata Ganjar, jangan hanya diucapkan di mulut saja, tetapi harus dilaksanakan.

BACA JUGA: Gelar Sosialisasi, Kominfo Ajak Masyarakat di Surabaya Melek RUU KUHP

Oleh sebab itu, Ganjar mendorong para tenaga pengajar untuk mampu menanamkan nilai-nilai tersebut kepada para siswa agar mereka dapat mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

"Saya sampaikan kepada mereka, satu harus membawa nilai-nilai kebersamaan, persaudaraan, gotong royong. Kalau mereka sudah tahu, maka persoalan itu bisa kita diskusikan," kata Ganjar.

"Inilah yang penting untuk dikomunikasikan, diceritakan terus menerus dan anak-anak mulai dari SMA ada kepedulian, ingin belajar, mudah-mudahan dipraktikkan," sambung Ganjar.

Menurut Ganjar, ketika Pancasila mampu diterapkan sedini mungkin pada anak maka sentimen-sentimen terkait agama, ras, suku dan golongan tidak terjadi lagi di masa mendatang.

"Sebenarnya ini modal sosial yang dimiliki oleh mereka dan bisa kita kembangkan untuk kita teruskan. Mudah-mudahan anak akan mempelajarinya dengan baik," sebut politikus PDIP ini.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler