jpnn.com - Menpora Zainudin Amali menjadi anggota penguji pada sidang promosi doktor di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Pria kelahiran 16 Maret 1962 itu datang ke dalam sidang promosi Doktor Budi Ariyanto Muslim, Kamis (19/1/2023), di Ruang Bung Hatta, kampus UNJ, Jakarta.
BACA JUGA: Menpora Amali Sebut Pembukaan Piala Dunia U-20 2023 Dipastikan Akan Meriah
Pada sidang kali ini, Budi Ariyanto menyampaikan disertasinya yang berjudul 'Evaluasi Program Pembinaan Sepak Bola SSB Pada Piala Menpora U-12 Tahun 2019, Liga Sepak Bola Berjenjang Berbasis Data Base'
Dalam sidang tersebut, Menpora Amali didampingi oleh Prof. Dr. Dedi Purwana E.S.M.Bus, (Direktur Pasca UNJ) dan Prof Dr. Komarudin, M.Si (Rektor UNJ).
BACA JUGA: Arahan dari Presiden Jokowi, Menpora Amali Cari Jalan Keluar Terkait Kelanjutan Liga 2
Menpora Zainudin Amali mempertajam dan menggali disertasi serta mempertegas tentang novelty.
Novelty itu sendiri adalah unsur kebaruan atau temuan dari sebuah penelitian.
BACA JUGA: Inilah Alasan Menpora Amali Maju Jadi Calon Waketum PSSI
Sebuah penelitian dikatakan baik jika menemukan unsur temuan baru sehingga memiliki kontribusi, baik bagi keilmuan maupun bagi kehidupan ke depan.
"Saudara Promovendus Budi Ariyanto Muslim, sebuah penelitian dikatakan baik bila ada novelty, bisa saudara jelaskan apa novelty dari penelitian saudara," tanya Prof Amali dalam rilis tertulis.
Pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh Promovendus yang menyebut bahwa yang baru adalah karena keluaran aplikasi SSBI (sekolah sepak bola Indonesia) berbasis database.
"Selama ini kelemahan kita adalah tidak adanya database. SSBI ini berisi seluruh data profil pesepak bola U-12 yang ada di SSB, termasuk pelatih dan asal daerah, sehingga ini dapat dipakai untuk dasar menuju jenjang selanjutnya," jawab Budi Ariyanto.
Amali selaku Menpora RI melihat ada yang menarik dari disertasi itu, yakni tentang pentingnya tata kelola organisasi dan pembinaan usia dini sepak bola.
"Jadi, dua hal yang saya lihat dari disertasi atau hasil penelitian dari Dr Budi Ariyanto Muslim adalah tata kelola atau manajemen itu menjadi hal yang sangat penting untuk pengelolaan organisasi, bukan hanya di organisasi sepak bola, tetapi organisasi apa saja."
"Kedua, adalah konsentrasi kita untuk pembinaan usia dini, itu penting karena kita tidak bisa berharap sukses langsung di atas, sementara pembinaan usia dini kita lemah," tambah Menpora Amali.
Terakhir, Menpora Amali berharap disertasi ini dapat diimplementasikan untuk perkembangan sepak bola Indonesia.
"Dengan hasil penelitian ini, saya punya keyakinan dapat diimplementasikan, dan dengan gelar Doktor yang disandangnya dapat memperkuat SDM di Kemenpora," pungkas Amali.(kemenpora/mcr16/jpnn)
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Naufal