Jadi Presiden, Rizal Ramli Akan Kirim 100 Penjahat ke Pulau

Jumat, 20 April 2018 – 20:23 WIB
Menko Kemaritiman Rizal Ramli saat menghadiri Malam Budaya Menyongsong Badan Otorita Danau Toba, Jakarta, Rabu (25/5). Foto: Ricardo/JPNN.com Ilustrasi by: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Maritim Rizal Ramli mendeklarasikan dirinya sebagai kandidat calon presiden 2019.

Hal ini disampaikannya saat menemui Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan juga Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik di Balai Kota DKI, Jumat (20/4).

BACA JUGA: Cerita Rizal Ramli Selamatkan Bank tanpa Pakai Bailout

Rizal mengatakan, jika terpilih menjadi presiden, dirinya akan menangkap seratus orang untuk dikirim ke pulau tak berpenghuni.

"Hari pertama saya jadi presiden, saya akan tangkap seratus orang paling brengsek di Indonesia. Kami buang ke pulau (berisi) malaria," kata Rizal.

BACA JUGA: Ketum Persis Doakan Rizal Ramli Jadi Pemimpin Nasional

Rizal Ramli mengaku akan mencari nyamuk malaria untuk disebarkan di negara tersebut.

Menurutnya, tindakannya itu tidak akan melanggar HAM. Dia juga tidak mau disamakan otoriter seperti Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

BACA JUGA: Rizal Ramli Bersyukur Didepak Jokowi

"Seandainya mereka sakit karena malaria dan meninggal, yang melanggar hak asasi manusia bukan Rizal Ramli, tetapi nyamuk malaria," kata Rizal.

Pada hari kedua menjadi presiden, Rizal akan mengeluarkan Peraturan Pengganti Undang-undang (Perppu) atau Keputusan Presiden (Kepres).
Isi peraturannya adalah mewajibkan negara untuk membiayai semua partai politik.

"Jangan seperti sekarang. Karena ini yang bikin rusak, ini yang menghasilkan demokrasi kriminal. Kami ingin ubah. Karena demokrasi yang kriminal itu hanya membawa kesejahteraan kepada sebagian kecil elite," kata dia.

Menurutnya, partai politik selama ini mencari dana sendiri untuk menyalakan mesin politik. Hal itu sama seperti di Amerika Serikat yang mana partai politiknya dibiarkan mencari duit sendiri.

"Orang kaya banyak, bisnis banyak, mereka nyumbang. Kami nggak ada duit parpol nyolong di pemerintahan. Kami ikuti sistem Eropa yang juga berlaku di Inggris, Australia, New Zealand, parpol seluruhnya dibiayai oleh negara," kata Rizal.

Rizal juga pernah bertanya kepada Perdana Menteri Belanda berapa modal untuk menduduki jabatan tersebut. Rizal mengaku ditertawai saat itu.

Rizal menyampaikan, di Indonesia untuk menjadi seorang bupati membutuhkan modal Rp 10 miliar sampai Rp 50 miliar. Sedangkan menjadi anggota DPR perlu modal Rp 2,5 miliar.

"Dia bingung kok orang Indonesia kaya banget. Padahal Indonesia tuh ngutang sama Belanda, " tambahnya.

Oleh karena itu, masalah korupsi di Indonesia, menurut Rizal, bisa diubah dengan negara membiayai belanja partai politik.

Dengan begitu, partai politik akan mencari kadernya yang amanah, berkompeten dan berintegritas.

"Mereka tidak dipusingkan lagi soal uang, mereka betul-betul bekerja buat rakyatnya," kata Ramli. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rizal Ramli: Tunjuk Saya Jadi Presiden, Gitu Aja Kok Repot


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler