Jadi Sorotan, Korban Pilih Sembunyi

Minggu, 22 Mei 2011 – 16:50 WIB

SKANDAL seks yang membelit sejumlah tokoh dan selebriti dunia sering menggoreskan luka yang dalam kepada korban merekaSalah satu alasannya, sebagian besar pelaku skandal seks enggan mengakui tuduhan yang dialamatkan kepada mereka

BACA JUGA: Menhan Tiongkok Tawari Kerjasama Militer

Bahkan, dibutuhkan waktu cukup lama untuk kembali bangkit dari keterpurukan


Masih ingat Monica Lewinsky, 37? Nama perempuan kelahiran San Francisco, 23 Juli 1973, itu melambung setelah dirinya mengungkapkan skandal seksualnya dengan Presiden AS Bill Clinton pada 1998

BACA JUGA: Mantan Petinggi IMF Dijuluki Pemburu Rok Mini

Skandal tersebut terjadi saat Lewinsky bekerja sebagai staf Gedung Putih pada 1995-1996.

Dibutuhkan waktu lebih dari empat tahun bagi pemilik nama lengkap Monica Samille Lewinsky itu untuk kembali tampil di depan publik setelah pengakuannya menjadi heboh di AS maupun seluruh dunia tersebut
Penampilan pertama sarjana psikologi lulusan Lewis & Clark College itu terekam media pada April 2003

BACA JUGA: Menhan Bahas Atasi Perompak Somalia

Ketika itu dia menjadi pembawa acara sebuah program kencan bertajuk Mr Personality di stasiun televisi Fox

Acara tersebut disutradarai sendiri oleh LewinskyProgram yang disiarkan salah satu kanal televisi lokal AS tersebut sengaja diangkat untuk membuktikan apakah perempuan benar-benar tertarik kepada pria karena kepribadiannya, bukan penampilan

Lewinsky menganggap dirinya yang paling tepat membawakan program tersebutSebab, perempuan berdarah Yahudi Jerman dan Rumania itu merasa berpengalaman tampil di televisi ketika menceritakan skandalnya dengan ClintonBelakangan, perempuan yang besar di Los Angeles tersebut juga sibuk merancang tas dan aksesori di New York.

Dia mengakui bahwa dirinya menghadapi masa-masa sulit gara-gara skandal tersebutBelakangan, Lewinsky menyadari bahwa dirinya tidak bisa lepas dari sorotan di ASDia lalu pindah ke London, Inggris

Pada Desember 2006, Lewinsky menyelesaikan pendidikan master bidang psikologi sosial dari London School of Economics yang digelutinya sejak September 2005Tesisnya berjudul Upaya Mencari Juri yang Tidak Memihak: Eksplorasi atas Dampak Orang Ketiga dan Publisitas PrasidangSejak saat itu, dia menghindari publisitas dan publikasi.

Kasus yang sama dialami Donna Rice, 53Dia terlibat skandal seks dan perselingkuhan dengan mantan kandidat presiden AS dari Partai Demokrat, Gary Hart, pada 1987Akibat skandal itu, pencalonan Hart gagalAmbisi mantan senator Colorado dari Partai Demokrat tersebut untuk masuk Gedung Putih pupus.

Dalam wawancara dengan situs berita politico.com akhir tahun lalu, Rice mengaku perlu waktu tujuh tahun untuk bersembunyi setelah media memergoki dirinya tinggal serumah dengan HartBahkan, media mendapatkan foto Rice ketika duduk di atas pangkuan HartFoto itulah yang membuat Partai Demokrat geram.

"Saya bersembunyi tujuh tahunSaya tak bisa terus bekerja karena selalu dibuntuti mediaSaya tidak punya kekuatan untuk mengatasi masalah itu," tutur pemilik nama lengkap Donna Rice Hughes tersebut.

Akibat skandal itu, Rice akhirnya kehilangan pekerjaan di sebuah perusahaan farmasi di Florida Selatan"Saya terpaksa pindah ke California, lalu ke WashingtonAwalnya, saya tidak bermaksud menetap karena masa lalu sayaTapi, akhirnya saya harus memutuskan untuk hidup tenang dan memulai lagi hidup saya," ungkapnya

Saat ini Rice bekerja dalam bidang pengamanan internetDia menjabat presiden dan CEO Enough Is Enough (EIE), perusahaan pengamanan internet yang menjadi mitra Departemen Kehakiman AS maupun sejumlah pihak lain.

Menurut Rice, dirinya ingin membantu anak-anak korban bullying (berbagai tindak kekerasan) melalui dunia maya"Mereka yang menjadi korban cyber bullying merasa hidupnya sudah tamatSaya tahu perasaan mereka karena saya pernah merasakannya," jelasnya.

Kisah yang tak kalah memilukan dialami istri supertar golf Tiger Woods, Elin NordegrenMantan model Swedia tersebut pernah hampir bunuh diri gara-gara skandal kecanduan seks WoodsSetelah kabar Woods telah mengencani sedikitnya 14 perempuan itu terbongkar luas, Nordegren stres berat

Pada September 2010, perempuan kelahiran 1 Januari 1980 tersebut dilaporkan menderita gangguan fisik dan guncangan mentalDia sering muntah saat makan, menangis tidak terkendali, dan jarang tidurUntung, kondisi tersebut tak sampai berlarut-larutTerapi intensif langsung ditempuh ibu dua anak itu.

"Elin hampir matiDia cuma diam di rumah, tidak bertemu siapa pun, dan menangis sepanjang waktuUntung, dia punya pengasuh yang bisa menjaga anak-anaknyaDia bisa menumpahkan tangis dan duka sepuasnya di rumah," tutur seorang sumber kepada National Enquirer.

Duka mendalam Nordegren, 31, kabarnya, tidak berlanjutLima bulan kemudian, dia dikabarkan telah menjalin hubungan dengan seorang banker dari FloridaTetapi, awal bulan ini kabar yang beredar menyebutkan bahwa hubungannya dengan sang kekasih hanya bertahan tiga bulan(AP/Time/cak/c11/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Merah Putih Berkibar Lagi di Puncak Everest


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler