Mantan Petinggi IMF Dijuluki Pemburu Rok Mini

Minggu, 22 Mei 2011 – 11:33 WIB

DOMINIQUE Strauss-Kahn dan perempuan tak pernah bisa dipisahkanPolitikus 62 tahun tersebut dikenal sebagai womanizer

BACA JUGA: Menhan Bahas Atasi Perompak Somalia

Dia selalu tak tahan melihat perempuan cantik
Para politisi Prancis bahkan menyebut dia sebagai pemburu rok mini (skirt-chaser)

BACA JUGA: Merah Putih Berkibar Lagi di Puncak Everest


 
Tak hanya para politisi di negeri asalnya yang mengenal Strauss-Kahn sebagai great seducer
Para pejabat IMF pun mengetahui reputasi flamboyan suami Anne Sinclair itu sejak kali pertama dia bergabung dengan lembaga tersebut

BACA JUGA: Raja Bhutan Pilih Calon Permaisuri

"Jadi, perempuan harus ekstra waspada demi menghindari hanya berduaan dengannya," kata seorang mantan pejabat IMF pada Jumat lalu (20/5)
 
Saking tenarnya Strauss-Kahn sebagai penggoda perempuan, press department IMF sampai mengawal para jurnalis perempuanPrinsipnya adalah tidak meninggalkan seorang jurnalis perempuan hanya berduaan dengan bapak empat putri tersebutMereka mungkin tak ingin kasus yang menimpa jurnalis dan novelis Prancis, Tristane Banon, pada 2002 lalu terulang.

Meski begitu, IMF tetap kecolonganSkandal Strauss-Kahn dan perempuan pernah mengguncang lembaga ituPada 2008, dia berselingkuh dengan ekonom Piroska Nagy yang menjadi juniornya di IMFPerselingkuhan tersebut akhirnya bocor ke publik dan karir Strauss-Kahn di IMF sempat terancam

Namun, setelah dia mengakui perselingkuhannya dan minta maaf di depan publik, skandal itu menguap begitu sajaPria berambut putih itu tetap bertahan sebagai pejabat tinggi IMFAlasannya, skandal tersebut terjadi atas dasar suka sama sukaKarena dianggap tak melanggar apapun kecuali norma kesusilaan dan moral, IMF memaafkan

Toleransi dunia politik Prancis terhadap Strauss-Kahn dan reputasinya jauh lebih tinggiBagi mereka, hal seperti itu hanya menjadi perbincangan di sela jamuan makan atau pesta"Itu karena kehidupan pribadi seseorang, termasuk politikus, adalah privasi merekaBukan sesuatu yang layak menjadi konsumsi publik," ujar Christophe Barbier, chief editor majalah L"Express.

Menurut dia, jika seorang politikus kecanduan alkohol, hal itu tidak bisa menjadi bahan beritaSebab, itu berkaitan erat dengan kehidupan pribadi yang bersangkutan"Tetapi, jika saat tengah malam dia berteriak-teriak sambil berlari di jalan dan ditangkap polisi, kelakuan sang politikus layak menjadi berita," tutur BarbierBegitu pula yang sekarang terjadi pada Strauss-Kahn

Selama bertahun-tahun, kelakuan Strauss-Kahn hanya menjadi gosip terbatas di kalangan politisi dan pejabat pemerintah dalam acara pesta atau jamuan makan malamMeski mengendus, media Prancis tak pernah memberitakan perilaku mantan menteri keuangan tersebutPadahal, para politisi acap menyaksikan "penyimpangan" Strauss-Kahn. 

Dalam acara-acara internal partai, Strauss-Kahn sering menggandeng perempuan lain yang bukan istrinyaItu, misalnya, terjadi dalam rapat musim panas La Rochelle Partai Sosialis Prancis"Dominique Strauss-Kahn memilih hidup bebasDia dan istrinya sudah memilih jalan hidup yang demikianSaya rasa tidak ada yang salah dengan pilihan itu," kata Gilles Savary, konselor partai

Sebelum Kepolisian New York (NYPD) menangkap dia Sabtu lalu (14/5), Strauss-Kahn tak pernah berurusan dengan hukum gara-gara affair dengan perempuanDia selalu melakukannya atas dasar suka sama sukaKarena itu, Savary terkejut mendengar kasus yang kini dihadapi rekan separtainya tersebut"Sepertinya mustahil Strauss-Kahn melakukan pelanggaran seperti itu," komentarnya(RTR/Time/hep/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Obama Dukung Palestina, Netanyahu Kecewa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler