SAKO--Pasca ditemukannya tengkorak yang diduga Rian Karisma alias Tile (17), di Komplek Kuburan Cina, Sukamaju, Sako, anggota Buser Polsekta Sako bekerja ekstra. Bahkan, polisi membentuk Tim Khusus (Timsus), untuk mengungkap dugaan pembunuhan disertai perampokan yang menewaskan, pelajar kelas XI IPS 4 SMAN 18 Palembang itu.
Sejak ditemukan kerangka dan barang bukti milik Tile, polisi terus lakukan penyelidikan dan pengejaran saksi kunci maupun pembunuhnya. ‘’Sampai saat ini kita sudah memeriksa sebanyak 4 orang saksi, termasuk pelapor atau bapaknya dan keluarganya. Semuanya ditanya tentang korban maupun saksi kunci RO (Satrio,red), sebelum korban hilang,” kata Kapolsekta Sako Kompol Lisbeth DS SH.
Dikatakannya, saat ini anggotanya sudah melakukan pengejaran terhadap saksi-saksi lain yang diduga bisa menjadi tersangka. Kini pihaknya sudah membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini dan sudah menyebar melakukan pengejaran. ‘’Ya. kita sudah membentuk tim khusus dan saat ini sudah melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan itu,” jelas Lisbeth.
Ada informasi lain yang berkembang, yang menyatakan tengkorak yang ditemukan adalah adalah tengkoran almarhum Tile. Karena pihak kepolisian maupun keluarga Tile saat ini masih menunggu hasil tes DNA. Diketahui pada tanggal 19 Oktober 2011 lalu, Tile pergi dengan Satrio (19), mantan siswa SMKN 5 Palembang.
Sementara sekitar tanggal 22 Oktober 2011, nomor telepon seluler Rian Karisma alias Tile, sempat menghubungi temannya yang masih tetanganya Rian yaitu AD alias Ayang, yang kini terus dilakukan pemeriksaan di Polsekta Sako. Menurut AD alias Ayang, saat itu dari nomor telepon mengatakan beberapa hal. ‘’Saya sekarang ada di kuburan Cina, jangan dicari, saya akan pulang sendiri. Belajarlah yang rajin,” ungkap Ayang, yang juga mengaku kalau dirinya juga belum bisa memastikan apakah yang menelepon itu Rian atau bukan. Siang setelah ditemukan kerangka Rian, polisi mendatangi kediaman Satrio. Namun tak ditemukan Satrio. Dari keluarga Satrio mengatakan kalau Satrio sekarang sudah pindah ke Pulau Jawa.
Kepala SMKN 5 Palembang Drs Ramo Siahaan MSi, membenarkan kalau Satrio adalah kelas 12 Administrasi Perkantoran. Satrio merupakan siswa pindahan dari SMKN 3 Palembang, bulan Nopember 2011 lalu. ‘’Ya ada namanya Satrio, dia adalah siswa pindahan dari SMKN 3 Palembang,” katanya.
Dijelaskannya, sejak 1 Nopember 2011, Satrio tidak pernah masuk sekolah. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga dan mengirim surat peringatan, tidak pernah datang. ‘’Akhirnya dengan terpaksa, kita DO, karena sering bolos,” ujar Ramo.
Disinggung masalah ditemukannya kerangka Rian yang diduga teman Satrio?. ‘’Itu saya tidak tahu Satrio berteman atau tidak. Tapi kami berharap pihak kepolisian mengungkap kasus ini, supaya semuanya terungkap. Sementara kerangka yang ditemukan itu juga belum tau kerangka siapa,” terangnya.
Rozaini (57), bapak kandung Rian Karisma alias Tile, ditemukan di kediamannya Perumahan Azhar, Blok D, RT 35/02, Kelurahan Kenten, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, mengatakan saat ini pihaknya keluarganya mengakui kalau kerangka itu adalah anaknya. karena berdasarkan bukti-bukti berupa pakaian milik anak laki-lakinya tersebut.
‘’Kita semua mengakui kalau dari identitas yang ditemukan adalah anak kami. namun kita masih menunggu dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian, menunggu hasil tes DNA,” katanya.
Namun, jika benar kerangka itu anaknya, lanjut Rozaini, diduga kuat pelaku pembunuhan adalah Satrio. Disinggung apakah benar Satrio itu teman almarhum?. ‘’Benar Satrio namanya. Dulu dia tinggal di komplek ini dan anak saya baru dua hari kenal dengan Satrio itu,” tambahnya sembari berharap polisi bisa secepatnya mengungkap kasus ini.
Kerangka yang diduga Rian Karisma alias Tile, langsung diotopsi pihak kamar mayat RSMH Palembang, Senin (27/02), mulai pukul 11.00 WIB. dalam otopsi selama dua jam itu, dipimpin langsung dr Indra Nasution SPoG. Ada banyak bukti awal yang menyatakan kalau kerangka itu diduga korban pembunuhan.
‘’Tulang pinggul ditemukan ada bekas hitam seperti dibakar, serta disekitaran kepala depan belakang ada bekas tanda kekerasan akibat benda tumpul, yang tidak bisa saya jelaskan. Dilihat dari luka, sepertinya pelaku lebih dari satu orang. Kita Cuma melihat dari segi medis. Untuk pengungkapan fakta ialah tugas polisi,” jelasnya.
Ditambahkan Indra, kuat dugaan korban dibakar setelah dinyatakan tewas. ‘’Itu terlihat dari kondisi tulang klimis yang bersih dan tidak ada sisa daging yang menempel di tulang. Sementara kalau tidak dibakar, kalau masih 3-4 bulan, pasti masih ada serat-serat daging menempel di tulangnya, walaupun dimakan hewan. Terakhir, dugaannya korban sempat ditelanjangi, sebelum dibakar,” tambahnya. (cr04/cr02)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukun Cabul Dituntut Tiga Tahun Penjara
Redaktur : Tim Redaksi