jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II RJ Lino pasrah dirinya telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), Jumat (18/12) malam. Lino diduga melakukan korupsi pengadaan mobile crane tahun anggaran 2010.
Sebagai warga negara yang taat hukum, Lino memastikan bahwa dirinya akan patuh. "Saya akan ikuti semua prosedur," ujar Lino dalam pesan singkatnya, Sabtu (19/12).
BACA JUGA: ICW Nilai Lima Pimpinan Baru Pro Revisi
Baginya, penetapan status tersangka ini begitu luar biasa. Alih-alih berusaha tegar karena sudah menyandang status tersangka, Lino merasa dirinya saat ini begitu menjadi istimewa.
"Saya gak mau komen dulu terlalu banyak. Kalau jadi tersangka kan istimewa berarti. Yang jelas saya akan ikuti sesuai prosedur," tandas Lino.
BACA JUGA: Sempat Galau Apabila jadi Pimpinan KPK, Agus Raharjo Curhat ke Gurunya
Penetapan tersangka RJ Lino merupakan hasil beberapa kali gelar perkara sebagai tindak lanjut atas penyelidikan dugaan korupsi pada pengadaan alat berat pengangkat peti kemas itu.
Lino disangka telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan memperkaya diri sendiri, orang lain, dan korporasi yang menyebabkan kerugian negara. Yaitu, dengan menunjuk langsung perusahaan asal Tiongkok, PT HDAM sebagai penyedia mobile crane. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Siap-siap Oposisi! Jokowi Tertawa Lepas Itu Artinya....
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejadian Lucu Saat Ketua KPK Agus Rahardjo Menyerahkan Komputer di Bekas SMA-nya
Redaktur : Tim Redaksi