MEDAN - Marini, guru TK yang menabrak 18 muridnya di Perguruan Buddhis Bodhicitta, Medan, akhirnya ditetapkan jadi tersangka. Hal Ini disampaikan Kasat Lantas Polresta Medan Kompol Risya Mustario SH Sik, kemarin (2/3).
Selain itu, polisi juga sudah mengambil sample urine Marini untuk dites. "Urine sudah kita ambil untuk kita tes, apakah pelaku ini memakai narkoba apa tidak," sambungnya.
"(Marini) Kita tahan, dan akan kita titipkan ke tahanan Polresta Medan," katanya.
Sementara itu, Marini yang diketahui masih berstatus mahasiswi di IT-NB Jalan Thamrin Medan ini belum bisa dimintai keterangan. Dia hanya tertunduk di ruang juru priksa.
Sementara itu menurut keterangan Awi, ayah tersangka, saat ditemui POMETRO MEDAN mengatakan pihaknya mengetahui kejadian itu saat putri bungsunya menghubunginya. "Saya taunya dari dia, saya tinggal ditanjung balai," kata bapak beranak tiga ini membuka pembicaraan.
Menurutnya, sebelumnya anaknya tidak pernah ada keluhan kepadanya. "Nggak ada, cuma tadi pagi dia telepon saya mau berangkat kerja," kata pria yang bekerja bawa kapal ikan ini.
Dengan begitu, Awi mengatakan permintaan maaf kepada keluarga korban karena sampai saat ini belum dapat menjeguk para korbannya dan berdoa agar para korban sehat dan cepat sembuh. Terpisah, Ardi Tan yang mengaku sahabat orangtua
Marini juga mendatangi Kantor Sat Lantas Polresta Medan. Kedatangannya itu merupakan utusan orangtua Marini yang tinggal dikawasan Tanjung Balai, Sumut. "Tadi bapaknya nelpon, saya mau memastikan aja. Informasinya, sudah di sini dia," kata Ardi Tan di Jalan Adinegoro, Medan. Ardi mengaku belum tau persis kejadian menimpa anak sahabatnya tersebut.
"Kata Bapaknya, Marini belajar mobil bulan September 2011. Aku dengar dari bapaknya, udah dua tahun dia mengajar di sekolah itu," kata Ardi yang mengenakan seragam AMPI saat datang.
Ardi juga mendengar dari orangtuanya, Marini masih berstatus sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Medan. Apakah mobil pribadinya? "Aku rasa beli seken dia ini," ujarnya.
Menurutnya, Jalan Beo, Kecamatan Sunggal adalah tempat ngekosnya Marini. "Keluarganya semua tinggal di Tanjung Balai," katanya sambil berlalu lantaran Marini belum berada di Satlantas Polresta Medan.(eza/joe/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Wajib Cegah Kepanikan
Redaktur : Tim Redaksi