Pihak Garuda Indonesia mengatakan sejauh ini tidak ada masalah dalam hal perubahan jadwal penerbangan mereka dari Melbourne. Namun sejumlah penumpang asal Melbourne justru merasa dirugikan.

Mulai hari Selasa (31/10/2017), Garuda Indonesia mengubah jadwal keberangkatan untuk rute Jakarta-Melbourne-Jakarta menjadi lebih pagi, yakni pukul 07:30 pagi waktu Melbourne, setiap hari Minggu, Selasa, Kamis dan Sabtu.

BACA JUGA: Sit up Dan Push Up Mencegah Kematian Dini

Hengki Heriandono, pelaksana harian Vice President Corporate Secretary PT Garuda Indonesia mengatakan jika seluruh penumpang yang sudah memesan tiket beberapa bulan sebelumnya telah dihubungi lewat SMS dan telepon terkait perubahan jadwal penerbangan.

Namun, hal tersebut berbeda dengan yang dialami sejumlah penumpang. Mereka mengaku tidak mendapatkan pemberitahuan apa-apa dari Garuda Indonesia dan baru mengetahuinya setelah agen perjalanannya mengirimkan email.

BACA JUGA: Pengungsi Coba Bertahan di Detensi Imigrasi Pulau Manus

Seperti yang dialami Rina Stott, warga Indonesia di Melbourne yang bekerja di bidang perbankan.

"Saya baru dikasih tahu 2 minggu lalu. Tidak ada permintaan maaf, tiba-tiba saya dikasih tahu agen jika jadwal yang biasanya berangkat jam 2 siang menjadi jam 07:30. Disebutkan jika jadwal di-cancel, tapi kenyataannya jadwal dihilangkan," ujar Rina.

BACA JUGA: Delapan Orang Tewas Dalam Serangan di New York

Rina merasa benar-benar kecewa karena ia sudah memesan tiket sekitar bulan Juli untuk keberangkatan 2 Desember mendatang. Ia mengaku sudah membuat rencana kegiatan di Jakarta, termasuk pengaturan penjemputan oleh keluarga yang biasanya bisa dilakukan selepas kerja.

Jadwal baru mendarat di Jakarta adalah menjadi sekitar pukul 10:30 pagi WIB.

"Sekarang saya jadi harus bangun lebih awal karena harus berangkat jam 03:30 pagi dari rumah untuk bisa tiba di bandara setidaknya pukul 05:30 pagi," ujar Rina yang tinggal di Pakenham sekitar satu setengah jam dari bandar udara internasional Tullamarine.

"Garuda benar-benar lepas tanggung jawab untuk memikirkan konsumen. Saya baru dua kali naik Garuda Indonesia, setelah diberitahu teman jika sekarang pelayanan Garuda sudah berubah. Tapi dengan kejadian ini saya malah jadi kapok dan lebih baik memilih maskapai penerbangan lain."

Salah satu biro perjalanan di Melbourne mengatakan jika perubahan jadwal terbang tidak hanya rute Jakarta-Melbourne-Jakarta, tetapi juga Bali ke Melbourne.

Extra Travel yang berbasis di Melbourne mengaku menangani 1.748 pemesanan tiket dan perlu menghubungi para penumpang terkait perubahan jadwal.

"Seharusnya maskapai penerbangan memiliki sistem otomatis untuk kirim email ke masing-masing penumpang, jika tidak melakukannya, berarti mereka hanya mengoper tanggung jawab ke biro dan agen perjalanan," jelas Angelina Sukiri, pemilik Extra Travel.

"Airline punya tanggung jawab untuk memberitahukan perubahan karena ini menyinggung hak konsumen. Kalau beli [tiket] sendiri memang harus lebih waspada dan cek sendiri karena tidak ada biro agen yang membantu, tapi dalam hal ini tetap saja kesalahan ada di airline."

Kerugian dari perubahan jadwal ini juga dirasakan Ibu Gunawan, yang tepaksa membatalkan seluruh rencananya untuk pergi ke Penang, Malaysia, yang sudah ia buat sejak bulan Mei lalu.

"Rencananya rute Melbourne - Kuala Lumpur dengan Garuda Indonesia, lalu connecting flight dengan Malaysia Airlines menuju Penang, tetapi dengan perubahan jadwal, tidak ada waktu yang cukup untuk mengejar connecting flight," ujarnya.

"Kurang dari dua jam, sementara harus ambil koper dulu untuk kemudian check in kembali."

Ibu Gunawan yang pernah bekerja di bidang perhotelan di Melbourne mengaku jika tidak mendapatkan refund dari Malaysia Airlines, karena pihak maskapai nasional Malaysia tersebut merasa kesalahan bukan pada pihaknya.

"Sementara berapa yang direfund oleh Garuda Indonesia, saya masih belum tahu, belum lagi hotel yang dibatalkan," ujarnya yang pada awalnya berencana menghadiri sebuah acara konvensi.

"Jika Garuda Indonesia menawarkan terbang di hari lain sekalipun, saya keluar uang lagi untuk menambah hotel."

"Garuda Indonesia berganti-ganti mengubah jadwal terbang, dulu sempat jam 10 pagi, kemudian jadi jam 2 siang, sekarang 7:30 pagi, kalau terus-terusan begini saya lebih baik naik Singapore Airlines dengan harga yang tidak beda jauh."

Penumpang lainnya yang menceritakan dampak perubahan jadwal penerbangan ini adalah Evi Ardianti. Ia mengaku sudah memesan tiket dari Jakarta ke Semarang, tiga hari sebelum mendapatkan pemberitahuan soal perubahan jadwal penerbangan Garuda Indonesia Melbourne-Jakarta dari agen perjalanannya.

"Jadwal ini sangat kepagian, berarti saya dari rumah harus sangat pagi, sekitar jam 4," ujarnya yang tinggal di kawasan Chelsea, sekitar satu setengah jam dari bandar udara Tullamarine, Melbourne.Pelayanan Garuda Indonesia perlu perbaikan

Para penumpang yang dihubungi oleh ABC mengatakan jika Garuda Indonesia perlu meningkatkan pelayanan lebih baik, khususnya soal perlindungan terhadap hak konsumen.

Extra Travel menyayangkan tidak adanya surat pemberitahuan soal perubahan jadwal penerbangan langsung kepada konsumen.

"Perubahan ini tentu akan berdampak pada pemesanan penumpang lain, seperti tur, hotel, connecting flight dengan maskapai lain," ujar Angelina.

Ia menambahkan perubahan jadwal sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari, tidak dilakukan di waktu yang terlalu dekat.

"Jika memang ada perubahan penerbangan, setidaknya butuh pemberitahuan enam sampai delapan bulan sebelum tanggal keberangkatan."

Tidak hanya itu, ia mengatakan perubahan jadwal sebaiknya sudah dipastikan sebelum masuk ke sistem, sehingga biro perjalanan dan penumpang tidak mendapatkan terlalu banyak notifikasi untuk satu pemesanan.

"Sistemnya saat ini masih ketinggalan. Melakukan validasi ulang yang masih manual saat pemesanan yang berdampak pada mengubah satu per satu tidaklah efektif."

Perubahan jadwal ini terkait dengan jalur penerbangan baru milik Garuda Indonesia, yakni penerbangan langsung dari Jakarta menuju London, Inggris, yang tidak lagi lewat Singapura seperti sebelumnya.

Hengki Heriandono menjelaskan perubahan jadwal penerbangan adalah upaya untuk menjaring pasar di Asutralia, khususnya dari Melbourne, untuk terbang langsung ke London dengan waktu transfer yang tidak terlalu lama.

Apakah Anda memiliki komentar dan pengalaman dari perubahan jadwal penerbangan ini?

Berikan komentarnya melalui halaman Facebook kami: Facebook.com/AustraliaPlusIndonesia.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Senator Stephen Perry Kemungkinan Berkewarganegaraan Ganda

Berita Terkait