jpnn.com - JAKARTA - Layanan Transjakarta pada 22 dan 23 April 2015, mengalami perubahan jadwal terkait dukungan terhadap pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA) dan New Asian-African Strategic Partnership (NAASP) 2015.
Ada tiga koridor yang mengalami perubahan jadwal, yakni koridor 1 (Blok M-Kota), koridor 2 (Pulo Gadung-Harmoni) dan koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit). Perubahan rute layanan di atas akan berlaku pada pukul 06.00-09.00, pukul 16.00-18.00, dan pukul 19.00-22.00 WIB.
BACA JUGA: Menteri Susi Desak Ahok Tunda Reklamasi Pantai Jakarta
"Layanan koridor 1 diperkirakan akan melambat secara signifikan karena adanya buka atau tutup jalur yang akan dilakukan secara situasional oleh Ditlantas dan Dishubtrans pada jam-jam tersebut," ungkap Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Antonius Kosasih dalam siaran persnya, Selasa (21/4) malam.
Untuk layanan koridor 2 (Pulo Gadung-Harmoni) perubahan rute akan dilakukan pukul 16.00-22.00 WIB. Pengalihan bersifat situasional mengikuti kondisi lalu lintas. Sementara layanan di Koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas) diperkirakan akan melambat secara signifikan mengikuti kondisi lalu lintas dampak buka/tutup jalur situasional.
BACA JUGA: Wagub DKI Ingin Kartini Masa Kini Seperti Megawati
Untuk rute Ragunan-Monas akan ditiadakan dan diubah menjadi rute Ragunan-Dukuh Atas, pada pukul 06.00-09:00 WIB dan pukul 16.00-22.00 WIB. Sementara layanan koridor 9 mengalami pengalihan dari Pinang Ranti menuju Pluit melalui (masuk) Gerbang Tol Cawang dan keluar di Gerbang Tol Slipi.
Halte yang tidak dilayani arah ke Grogol/Pluit dari yaitu halte Cikoko Stasiun Cawang, halte Tebet BPKM, halte Pancoran Tugu, halte Pancoran Barat. Halte Tegal Parang, halte Kuningan Barat, Halte Gatsu Jamsostek, Halte Gatsu LIPI, Halte Semanggi, Halte Senayan JCC dan Halte Slipi Petamburan.
BACA JUGA: Wagub DKI Tantang Wanita Indonesia Masuk Politik
"Penumpang tidak dapat melakukan transit di halte Kuningan Barat maupun Kuningan Timur," jelasnya.
Selain itu, layanan penjualan di halte juga akan mengalami buka tutup untuk mengurangi risiko penumpang, yang tertahan di dalam bus karena imbas buka/tutup jalur di tengah perjalanan. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rencana Ahok Berdayakan TNI Jadi Satpol PP Dinilai Ngawur
Redaktur : Tim Redaksi