jpnn.com - KEBERSIHAN merupakan kunci utama agar terhindar dari penyakit, terlebih untuk organ vital. Sering kali masalah pada Miss V disebabkan sanitasi yang tidak bersih. Karena itu, diperlukan air yang benar-benar steril. Salah satu pilihannya adalah air mineral.
Selama ini gangguan Miss V seperti keputihan kerap disebabkan kurang bersihnya organ itu. Keputihan yang berlangsung lama bisa menimbulkan infeksi dan berkembang menjadi kanker serviks.
BACA JUGA: Anak-anak Juga Perlu Olahraga Angkat Beban
Menurut dokter pemerhati penyakit-penyakit perempuan Ananto Sidohutomo MARS, kanker serviks menjadi ancaman serius bagi perempuan. Itu terbukti dengan tingginya angka kematian perempuan yang disebabkan penyakit tersebut. "Untuk angkanya, saya belum bisa memastikan," ujarnya saat ditemui di acara Pencanangan Perempuan Surabaya Bebas Keputihan di Pusat Deteksi Dini dan Diagnostik Kanker, Jumat lalu (18/10).
Ananto mengatakan, ada banyak cara yang dilakukan untuk mendeteksi terjadinya kanker serviks. Salah satunya dengan metode inspeksi visual asam asetat (IVA) atau menggunakan pap smear. Namun, cara tersebut sebatas deteksi, bukan pencegahan. Yang dimaksud mencegah adalah membiasakan pola hidup bersih agar tidak terjadi keputihan.
BACA JUGA: Kuku Berkilau dengan Sinar LED
"Kalau IVA dan Pap smear itu kan hanya metodenya. Yang lebih penting adalah mengubah pola hidup agar lebih bersih," tuturnya.
Ananto menjelaskan, selama ini kebiasaan perempuan adalah menggunakan air sumur atau PAM untuk mencuci Miss V. Padahal, menurut dia, air itu masih mengandung bakteri. Karena itu, dia menyarankan perempuan agar menggunakan air mineral atau air yang sudah dimasak terlebih dahulu.
BACA JUGA: Ini Cara Mudah Membangkitkan Gairah Seks
Dia memaklumi, cara itu memang agak ribet. Namun, dia menilai cara tersebut merupakan upaya terbaik agar air yang digunakan benar-benar steril. "Ya memang agak ribet, menunggu memasak air atau membeli air mineral dulu. Tapi, kalau buat kesehatan, ya saya pikir nggak masalah," ujar dokter berusia 49 tahun tersebut.
Jika cara itu dianggap sangat merepotkan, Ananto menyebut pemakaian air biasa boleh-boleh saja, asal setelah itu dibersihkan lagi dengan sabun atau tisu antiseptik. (dha/c7/ayi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas, Salah Pilih Pemutih Kulit Berisiko Buta dan Kanker
Redaktur : Tim Redaksi