Jaga Kebutuhan Domestik, Pemerintah Setop Ekspor Masker dkk

Rabu, 18 Maret 2020 – 19:21 WIB
Stok masker di sejumlah apotek kosong. Foto: ANTARA/Donny

jpnn.com, JAKARTA - Melindungi kebutuhan domestik di tengah wabah corona yang terus meluas, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, melarang ekspor produk antiseptik, bahan baku masker, alat pelindung diri dan masker dari Indonesia ke berbagai negara mulai Rabu (18/3).

"Berkaitan dengan pemenuhan ketersediaan produk masker, intinya ada pelarangan sementara ekspor bahan baku masker dan masker," kata Mendag saat konferensi pers di Jakarta, Rabu.

BACA JUGA: Dapat Sumbangan Masker dan Alat Tes Corona, Polandia Kagumi Solidaritas Tiongkok

Larangan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 23 Tahun 2020 tentang Larangan Sementara Ekspor Antiseptik, Bahan Baku Masker, Alat Pelindung Diri dan Masker.

Beleid itu diteken pada Senin (16/3), dan diundangkan pada Selasa (17/3).

BACA JUGA: Akhirnya, Kemendag Larang Ekspor Masker dan Antiseptik

"Pemerintah perlu menjaga ketersediaan untuk pelayanan kesehatan dan perlindungan diri bagi masyarakat. Maka perlu peraturan mengenai larangan sementara ekspor tersebut," ungkap Agus.

Ia mengatakan larangan sementara ini akan berlaku sampai tiga bulan ke depan, yaitu 30 Juni 2020.

BACA JUGA: Singapura Sudah Buat Paket Kebijakan Ekonomi Dampak Virus Corona, Indonesia Kapan?

Ia juga menekankan bila larangan ini dilanggar maka eksportir yang bersangkutan akan menerima sanksi dari pemerintah.

Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag Veri Anggrijono, mengatakan Kemendag melakukan pengawasan terhadap praktik ekspor masker sejak kebutuhannya meningkat akibat mewabahnya virus corona di Indonesia.

Dalam hal ini, Kemendag tak segan menindak pelaku usaha yang masih mengekspor produk tersebut degan Undang-undang Perdagangan Nomor 7 Tahun 2004.

"Apabila masih ekspor, kami akan menindak lewat UU Perdagangan, bersama rekan-rekan Polri, terhadap pelaku usaha yang masih melakukannya. Sanksinya mulai dari peringatan, hingga pencabutan izin usaha," ujar Veri. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler