Jaga Kedaulatan Negara, LDII Perkuat Ketahanan Pangan dan Nasionalisme

Senin, 10 Juli 2023 – 12:58 WIB
Jubir Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak (kiri) saat berkunjung ke DPP LDII. Foto: Dok. LDII

jpnn.com, JAKARTA - Bangsa Indonesia dihadapkan pada kondisi yang penuh tantangan, perubahan iklim, dan perang membuat semua negara rentan untuk berebut pangan.

Di sisi lain, perang modern adalah perang informasi dan ekonomi yang dapat diantisipasi dengan membangun kecintaan pada tanah air.

BACA JUGA: Ketum LDII Tegaskan Nilai-Nilai Pancasila Bisa Kikis Radikalisme

“Perubahan iklim mengubah pola tanam bahkan memicu gagal panen. Negara-negara kini berpikir untuk tidak mengekspor biji-bijian untuk menjaga kecukupan kebutuhan di dalam negeri,” tutur Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto di Kantor DPP LDII, Kamis lalu (7/7).

Dia mengatakan di sisi lain perang informasi berbasis media sosial juga bisa mengacaukan sebuah negara, seperti saat Internet Research Agency (IRA) mengacau Pemilu Amerika Serikat pada 2018, yang berbuah kericuhan di Capitol Hill.

BACA JUGA: LDII: Pemujaan Terhadap Kebebasan Individu Bisa Gerus Pancasila

"Ini pelajaran berharga, bagaimana aktor berasal dari negara lain, tetapi mampu mengadu domba rakyat Amerika yang mendukung Donald Trump dan Joe Biden,” tegasnya.

Masalah pangan dan pertahanan tersebut menjadi perhatian DPP LDII.

BACA JUGA: Aktor Pierre Gruno Mengamuk di Bar, Seorang Pengunjung Babak Belur, Polisi Turun Tangan

KH Chriswanto mengatakan untuk menghadapi kekurangan pangan dunia dan ancaman kedaulatan negara pada era perang modern, DPP LDII menggalakkan program ketahanan pangan dan bela negara ditopang dengan Gerakan Internet Sehat (GIS).

“Program-program itu telah berjalan atas bantuan pemerintah daerah dan TNI serta Kementerian Komunikasi dan Informatika,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Bangka-Belitung bekerja sama dengan LDII mengupayakan lahan bekas tambang menjadi perkebunan produktif.

Sementara dengan TNI, LDII bekerja sama dalam pelatihan bela negara dan penanaman nasionalisme melalui wawasan kebangsaan.

Di bidang pertanian, LDII juga menggandeng seperti Ketua Komisi IV DPR RI Sudin dan Anggota DPR RI Mindo Sianipar untuk memberikan pelatihan kepada para petani.

KH Chriswanto juga mengatakan pihaknya menjajaki pelatihan bela negara dengan Kementerian Pertahanan.

“Tanggung jawab mengenai pertahanan secara formal berada di tangan Kementerian Pertahanan. Namun mempertahankan negara dan tegaknya Pancasila dan UUD 1945 adalah tugas seluruh rakyat Indonesia,” tuturnya.

Terkait ketahanan pangan, Ketua DPP LDII yang juga peneliti masalah pangan Rubiyo mengatakan ketahanan pangan bisa dimulai dari keluarga, karena bila setiap keluarga mampu mencukupi pangannya sendiri, maka terbentuk ketahanan pangan masyarakat.

“Selain itu, keluarga mengetahui apa yang mereka butuhkan dan bagaimana mendapatkan atau memproduksi di sekitar rumah mereka,” tegasnya.

Menurut Rubiyo, untuk memproduksi pangan, tiap keluarga bisa memanfaatkan pekarangan dan tak perlu halaman yang sangat luas atau bisa dengan menerapkan model urban farming.

Dengan mengetahui kebutuhan dan cara mengolahnya, ketahanan dan ketersediaan pangan bahkan kedaulatan pangan Indonesia dapat tercipta.

Dia mencontohkan teknologi saat ini sangat memungkinkan untuk memproduksi pangan sendiri, dari hidroponik, pot, dan untuk kebutuhan protein bisa beternak ikan.

“Semua itu bisa dilakukan dengan memanfaatkan pekarangan rumah,” ujarnya.

Rubiyo mengatakan ketahanan pangan yang dimulai dari keluarga dan melakukan diversifikasi sumber pangan lokal, mampu menciptakan swasembada dan kedaulatan pangan. Dengan demikian, krisis pangan dunia bisa dihadapi dan diadaptasi dengan baik.

Pernyataan KH Chriswanto tersebut ditanggapi Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan) Dahnil Anzar Simanjuntak seusai bertandang ke DPP LDII pada Kamis (6/7).

Dalam pertemuan tersebut, Kemenhan dan DPP LDII menjajaki kerja sama bela negara.

Menurut Dahnil, dakwah kebangsaan merupakan cara efektif dalam menanamkan ideologi Indonesia Pancasila. Menurutnya LDII selalu konsisten dalam berdakwah dan menegakkan Pancasila sebagai dasar negara.

“LDII menjadi salah satu ormas Islam yang punya peran signifikan di Indonesia dalam menjaga harmonisasi nilai-nilai Islam dan keindonesiaan menjadi satu tarikan napas. Peran dakwah tersebut sangat vital,” katanya. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kronologi Preman Mati di Tangan Sopir Truk, Seorang Pelaku Terbirit-birit


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler