jpnn.com, JAKARTA - Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia yang kini menjadi 5,25 persen, tidak lantas langsung memengaruhi perubahan suku bunga kredit, khususnya dalam pembiayaan kendaraan bermotor.
Setidaknya hal itu masih dijaga oleh perusahaan pembiayaan PT Adira Multi Finance (Adira Finance) ketika menanggapi kenaikan suku bunga acuan BI yang sudah tiga kali mengalami kenaikan.
BACA JUGA: Absen di GIIAS 2018, Adira Finance Tak Takut Sepi Order
Menurut Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli, mereka masih melihat bagaimana perkembangan dari suku bunga perbankan tentunya.
"Sampai saat ini kita masih bertahan dengan suku bunga kredit yang lama. Akan naik ketika suku bunga perbankan juga telah naik," tegasnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (5/7).
BACA JUGA: Asuransi Jiwa Manulife Sasar 3 Juta Nasabah Adira Finance
Ketergantungan dari langkah perbankan itu tentu wajar melihat sumber pendanaan Adira Finance yang banyak berasal dari pinjaman perbankan.
Hafid lebih lanjut menjelaskan, Adira Finance sendiri masih mematok suku bunga kredit untuk mobil berkisar di 5 persen dan motor 15 persen dalam setahun.
BACA JUGA: Strategi Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Kendaraan
Jika pun sampai naik, tambah Hafid maka pihaknya akan melakukannya secara bertahap, karena kenaikan suku bunga kredit akan sangat berpengaruh pada konsumen mobil.
Apalagi Adira Finance saat ini tengah fokus menggenjot pembiayaannya di sektor otomotif terutama segmen mobil penumpang.
"Saat ini, segmen mobil kita tumbuh signifikan hingga 33 persen dan keseluruhan pembiayaan otomotif juga positif. Jadi momentum itu harus dijaga dengan meminimalisir kenaikan suku bunga kredit," tandasnya. (mg8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengembang Properti Hanya Butuh Bunga Kredit Ringan
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha