JPNN.com

Jaga Stabilitas Harga, Pengusaha Diminta Terus Pasok Kebutuhan Pokok

Jumat, 21 Juni 2013 – 20:58 WIB
Jaga Stabilitas Harga, Pengusaha Diminta Terus Pasok Kebutuhan Pokok - JPNN.com
JAKARTA - Pemerintah menggelar pertemuan dengan sejmlah asosiasi, membahas upaya stabilisasi harga bahan kebutuhan pokok sebagai antisipasi dari rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), serta kenaikan harga menjelang bulan puasa dan lebaran.

Pertemuan yang digelar di Jakarta, Jumat (21/6), dipimpin Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. Menteri Perindustrian  M.S. Hidayat, juga hadir.

Hadir dalam rapat perwakilan dari KADIN, APINDO, Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (APTINDO), Asosiasi Pengusaha Importir Daging Sapi (ASPIDI), Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Pengusaha Industri Pengolahan Daging (NAMPA),  Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), Wings, Asosiasi Kedelai Indonesia  (AKINDO), AGRI, Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI), dan perwakilan pedagang Cipinang.

Intinya, dalam pertemuan tersebut pihak pemerintah meminta para pengusaha untuk terus mendistribusikan pasokan bahan kebutuhan pokok ke pasar agar tidak terjadi kekurangan pasokan yang dapat mengakibatkan kenaikan harga.

Pemerintah juga menghimbau para pengusaha yang hadir untuk tidak memanfaatkan momentum kenaikan harga BBM untuk menaikan harga secara drastis karena hal tersebut dapat memberatkan konsumen.

“Selain itu, kami juga menghimbau agar para pengusaha menyelenggarakan pasar murah sebanyak dan sesering mungkin pada saat bulan puasa dan menjelang lebaran untuk dapat meringankan beban masyarakat," ujar Gita Wirjawan.

Himbauan tersebut langsung mendapat tanggapan positif dari para asosiasi seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) yang berjanji akan meminta komitmen para anggotanya untuk bersama-sama menjaga kestabilan harga pada saat harga BBM dinaikan.

Dalam rapat terungkap, pasokan gula, beras dan ayam cukup hingga lebaran, dengan harga yang  cenderung stabil. Sebagai contoh adalah harga ayam yang masih sekitaran Rp20.000-Rp24.000.

Namun pihak  Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) menyebutkan, yang perlu diantisipasi hanya ketersediaan pasokan gula di wilayah-wilayah terpencil.

Untuk daging sapi, harga saat ini berkisar Rp. 80.000-90.000, dan mungkin masih rentan untuk naik di minggu berikutnya. Namun demikian, pemerintah telah mengijinkan untuk dilakukan penambahan impor sebanyak 15.000 ekor sapi di akhir Juni dan 30.000 ekor sapi di akhir Juli.

“Dengan adanya penambahan tersebut diharapkan para pengusaha dapat memotong stok sapinya dan segera menjual ke pasar dengan harga sekitar Rp. 75.000,” ujar Mendag Gita Wirjawan.

MS Hidayat menambahkan bahwa pemerintah berencana untuk membuat crisis center dalam rangka menjaga kestabilan harga bahan kebutuhan pokok. Crisis center ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan terkait kenaikan harga bahan kebutuhan pokok, sehingga tidak dapat dipolitisasi oleh pihak tertentu.

Crisis center ini akan dikelola bersama-sama oleh pemerintah dan pengusaha dimana dari sisi pemerintah yang akan berperan adalah Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian. “Di samping itu, kami juga akan memperbaiki regulasi terkait stabilisasi harga bahan kebutuhan pokok,” jelasnya. (sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Pemilu, Harga BBM Bisa Saja Diturunkan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler