Jaga Stamina Jelang Wukuf

Sudah 41 CJH Wafat

Senin, 15 Oktober 2012 – 04:04 WIB
JAKARTA - Kelelahan menjadi salah satu penyebab utama wafatnya calon jamaah haji (CJH) Indonesia di tanah suci. Selain kelelahan, beberapa CJH yang meninggal disebabkan penyakit bawaan yang sudah mereka derita sejak di tanah air. Hingga Minggu (14/10), CJH yang wafat di Arab Saudi mencapai 41 orang.

Dengan makin dekatnya puncak ibadah haji, Kementerian Agama (Kemenag) menghimbau seluruh CJH untuk menjaga stamina. Terutama menjelang dan selama pelaksanaan wukuf 25 Oktober nanti.
     
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag Bahrul Hayat meminta para cJH tidak terlalu memforsir diri untuk melakukan ibadah yang justru mengakibatkan daya tahan fisik melemah. Wukuf sebagai puncak ibadah haji itu masih sekitar sepuluh hari lagi. Jadi, dalam rentang waktu ini, jamaah diminta hemat tenaga.

"Jika tenaga sudah habis diforsir, daya tahan tubuh bisa melemah," kata Bahrul. Nah, ketika daya tahan tubuh melemah, CJH bakal gampang sakit.

Panitia haji di Saudi sudah membuat aturan tegas menjelang pelaksanaan wukuf. Ketua Daerah Kerja (Daker) Makkah Arsyad Hidayat menuturkan, mulai saat ini seluruh CJH yang sudah terkosentrasi di Makkah diminta mengurangi aktifitas. "Paling tidak H-3 wukuf, jamaah lebih banyak melakukan aktifitas yang tidak jauh dari pemondokan," katanya.

Khusus untuk CJH yang telanjur sakit ketika wukuf, Kemenag tetap menjalankan safari wukuf. Proses ini berjalan dengan cara menempatkan CJH yang sakit di dalam ambulan.

Terkait dengan beberapa aduan kinerja petugas kesehatan haji, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes dr. Azimal mengatakan pengaduan tersebut bersifat kasuistik. Dia memastikan tidak ada pengaduan yang tidak ditindaklanjuti. Termasuk adanya kabar bawah para petugas kesehatan haji tidak mengenakan seragam saat menjalankan tugas.

"Itu tidak benar. Kita pantau mereka. Saat keluar gedung pemondokan mereka selalu mengenakan seragam. Memang kadang kalau di dalam, pas bajunya kotor, mereka tidak pakai. Tapi, mereka masih pakai rompi," ungkapnya.

Azimal mengatakan, pihaknya rutin menggelar koordinasi bersama seluruh petugas kesehatan haji setiap dua kali seminggu. Dalam pertemuan tersebut, mereka mengevaluasi kinerja para petugas kesehatan haji, termasuk pengaduan-pengaduan yang masuk.

"Memang sudah resiko kami kalau masih ada saja jamaah yang kurang puas. Yang penting, kami terus berusaha melakukan yang terbaik bagi para jamaah," katanya. (wan/ken)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Efisiensi, Pejabat Akan Dibelikan Mobil Dinas Baru

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler