jpnn.com - JOGJAKARTA – Arsitek Komunitas Jogja (Arkomjogja) menggandeng maskapai penerbangan AirAsia dan Karang Taruna Desa Jagalan Kota Gede, Jogja menggelar Jagalan Festival 2016 pada 29-30 Oktober.
Atraksi event itu adalah penggabungan antara heritage site, sejarah, dan eksistensi desa tua di Jagalan, Kotagede yang sampai sekarang masih eksis.
BACA JUGA: Sayang Banget, Moge Terbakar Akibat Korsleting
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun cukup concern dengan potensi wisata kawasan Jogja, Solo, Semarang atau Joglosemar dengan ikon Borobudur. Menteri asal Banyuwangi itu meyakini segitiga emas pariwisata berbasis budaya di Joglosemar akan semakin kuat. Terutama jika komunitas seperti Arkomjogja lebih banyak lagi mengeksplorasi potensi sejarah, heritage dan budaya di Joglosemar.
“Kawasan ini, Jogja-Solo-Semarang adalah gudangnya. Karena itu harus lebih banyak lagi, agar orang tidak monoton hanya bertemu dengan destinasi wisata yang lama. Kelak harus selalu menemukan kreasi baru,” kata Arief.
BACA JUGA: Tiga Oknum Polisi Kena Razia Lagi, Hmmm...
Sedangkan Koordinator ArkomJogja, Uuli Kisrowo menjelaskan hal yang ditawarkan dalam Jagalan Festival. ”Inti festival ini adalah Jagalan Tlisih Telusur Kampung Pusaka yang menawarkan kesempatan pada pengunjung untuk mengeksplorasi artefak dan peninggalan sejarah sebuah desa yang berusia ratusan tahun,” ujarnya.
Yuli mengatakan, festival kali ini juga memperkenalkan rute baru telusur kampung yang akan membawa pengunjung melihat peninggalan Kesultanan Mataram yang terkenal. Jagalan adalah salah satu dari lima desa yang membentuk zona inti kawasan bersejarah Kotagede yang dulunya merupakan ibu kota kerajaan Islam pada abad ke-16.
BACA JUGA: KPK Isyaratkan Ambil Alih Penanganan Kasus di NTB
"Wajah desa yang dikenal sebagai akar dari perdagangan perak sejak 500 tahun yang lalu telah banyak berubah selama 20 tahun terakhir dan kami berharap untuk menggunakan kesempatan ini agar lebih meningkatkan kesadaran pentingnya konservasi budaya kepada masyarakat, menyusul hasil positif sejak diluncurkannya Jagalan Tlisih Telusur Kampung Pusaka tahun lalu," katanya.
Yuli pun mengucapkan terima kasih atas dukungan AirAsia. Melalui acara itu, AirAsia menegaskan komitmennya untuk senantiasa mendukung potensi pariwisata lokal melalui peluncuran Jagalan Festival yang berlangsung di kawasan bersejarah Kotagede, Yogyakarta, menyusul suksesnya inisiatif Jagalan Tlisih Telusur Kampung Pusaka tahun lalu.
“Dan mudah-mudahan dapat menjadikan festival ini sebagai ajang tahunan untuk terus menjalanankan konservasi dengan pendekatan berbasis masyarakat. Kami mengucapkan terima kasih kepada AirAsia atas dukungannya terhadap pelestarian pusaka," ujar Yuli.
Bersama dengan AirAsia Foundation, AirAsia memberikan dukungan pendanaan untuk penyelenggaraan tersebut. Komisaris AirAsia Indonesia, Dharmadi mengatakan, Jagalan Festival bertujuan untuk memamerkan kekayaan peninggalan dari kawasan yang sarat dengan sejarah, melalui suguhan beragam karya arsitektur, film dan fotografi, serta karya seni lainnya.
Kata Dharmadi, rangkaian perayaan tahun ini diawali dengan kompetisi film pendek, serta street art dan selfie photography yang mengajak seluruh peserta untuk mengirimkan karyanya dengan tema ‘Pinyi Jagalan’.
Pemenangnya akan diumumkan pada tanggal 30 Oktober 2016 dan akan menerima berbagai hadiah menarik. Di antaranya tiket AirAsia, dan kesempatan untuk memamerkan karyanya di seluruh saluran media yang dimiliki oleh AirAsia untuk membantu mempromosikan pariwisata sejarah di Jogjakarta.
”Program konservasi ini diinisasi dalam rangka menggali lebih dalam potensi pariwisata yang dimiliki Kotagede, dan di saat yang bersamaan mengajak masyarakat setempat untuk turut serta berpartisipasi. Kami merasa sangat terhormat dapat kembali mendukung program ini, yang juga berfungsi sebagai pengingat kepada kita semua betapa berharganya kebudayaan di Kotagede dan betapa pentingnya untuk turut berbangga dalam melestarikannya," ujar Dharmadi.
Dharmadi menambahkan, AirAsia Foundation akan terus mengembangkan potensi yang dimiliki kawasan Joglosemar. “Mendukung pariwisata lokal melalui usaha kecil dan menengah juga merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan AirAsia terhadap program pemerintah dalam membawa 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019,” tambahnya.
Dalam acara pembukaan Jagalan Festival, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Tazbir Abdullah mengucapkan terima kasih kepada ArkomJogja dan AirAsia atas perhatiannya terhadap pariwisata di Kotagede, Yogyakarta.
“AirAsia telah sangat nyata membawa banyak wisatawan ke Yogyakarta, bahkan turut memasarkan hasil kerajinan perak karya masyarakat Kotagede di penerbangan AirAsia. Pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara 20 juta di 2019 dan 275 juta wisatawan domestik dan maskapai adalah partner kita yang sangat strategis untuk mencapai target tersebut,” ujar Tazbir.
Menurutnya, Jagalan Festival ini bisa menjadi pemicu pertumbuhan dan memberi satu semangat kepada seluruh warga di sini untuk lebih siap lagi menjadi tuan rumah yang baik kepada wisatawan yang datang. “Kami ingin melihat Yogyakarta menjadi destinasi wisata yang jumlah tamunya terus meningkat dan tentu saja pada akhirnya membawa kesejahteraan yang lebih baik lagi untuk seluruh masyarakatnya,” tambahnya.
Jagalan Festival adalah sebuah perhelatan yang dilangsungkan secara menyeluruh di Desa Jagalan, sekaligus sebagai bagian dari Kerangka Konservasi Kotagede Melalui Kewirausahan oleh Arkomjogja. Program kewirausahaan sosial dengan dukungan dana dari AirAsia Foundation ini diawali dengan upaya pemetaan Desa Jagalan oleh kelompok pemuda Karang Taruna Desa Jagalan di tahun 2013.
Inisiatif ini mendorong terselenggaranya berbagai aktivitas kewirausahaan sosial, diantaranya adalah peluncuran Jagalan Tlisih Telusur Kampung Pusaka serta terbentuknya Kumpulan Pengrajin Perak Selaka Kotagede.
Jagalan Tlisih Telusur Kampung Pusaka secara resmi diluncurkan pada bulan Maret 2015. Hingga saat ini, telusur kampung pusaka telah mengundang lebih dari 800 pengunjung lokal dan internasional ke Desa Jagalan.
Kotagede yang dikenal sebagai kawasan pengrajin perak pun memperoleh benefit lebih dari events itu. Contohnya, Selaka Kotagede Perak juga mengalami peningkatan pendapatan sebesar 30 persen per bulan selama tiga bulan untuk memenuhi pesanan silvercharms pertama dari Grup AirAsia yang dijual di dalam penerbangan sejak Juli 2015.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rudy Gantikan Edi Surjana Jabat Wakil Gubernur AAL
Redaktur : Tim Redaksi