jpnn.com - JAKARTA - Aldera atau Aliansi Demokrasi Rakyat optimistis mampu mengumumkan hasil peroleh suara pada Pemilihan Umum 2024 tiga hari setelah pencoblosan, dengan platform Jagatps.id yang resmi diluncurkan, Senin (18/9).
Sekretaris Umum Aldera Dr. Valentina Sagala mengatakan bahwa kecepatan dalam penghitungan hasil pemilu sangat penting guna meminimalkan potensi penyalahgunaan yang berdampak pada kecurangan.
BACA JUGA: DPRD DKI Minta Disdukcapil Menjamin Stok Blangko e-KTP Menjelang Pemilu 2024
Menurutnya, proses penghitungan hasil pemilu merupakan tahapan sangat krusial. Makin lama proses itu dilakukan, kian besar potensi kecurangan yang bakal terjadi.
"Oleh karena itu kami memperkenalkan sebuah sistem informasi teknologi yang meliputi pengumpul, verifikasi, input rekapitulasi, dan penulisan pengumuman hasil pemilu. Kami optimistis dapat mengumumkan hasil pemilu tersebut tiga hari setelah hari pencoblosan," kata Valentina dalam keterangan tertulis, Senin (18/9).
BACA JUGA: Mobil Listrik Nio EC6 Pakai Platform Baru, Harga Jadi Lebih Mahal
Valentina di sela-sela peluncuran Jagatps.id di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/9), menjelaskan bahwa jagatps.id, merupakan sistem berbasis informasi teknologi.
Dia meyakini akurasi perhitungan suara tak akan berbeda jauh karena dua suarelawan yang ditempatkan di setiap TPS akan meng-upload penghitungan suara berdasarkan C1 plano.
BACA JUGA: PBNU Belum ada Instruksi Khusus Soal Pemilu, Kiai Miftachul Akhyar Bersyukur
"Saat ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengawasi 823.200 TPS. Untuk itu, kami berharap akan menghimpun dua orang sukarelawan di tiap TPS untuk menjadi juru catat dan kemudian akan melakukan input, sehingga dapat kami infokan 3 hari setelah pencoblosan," ungkap Valentina.
Secara teknis, Valentina menjelaskan mekanisme penggunaan jagatps.id dimulai dari dua sukarelawan yang akan melakukan pencatatan penghitungan suara di setiap TPS di seluruh Indonesia.
Selanjutnya, mereka memfoto data formulir C1 atau formulir rekapitulasi penghitungan suara, kemudian mengirimkannya dalam kanal yang sudah disiapkan di jagatps.id.
Valentina mengajak semua pihak untuk aktif berperan dalam mengawal pemilu dengan bergabung menjadi juru catat. "Dari 823.200 TPS yang ada, kami akan menempatkan 1.640.400 sukarelawan catat," imbuhnya.
Dia memastikan bahwa perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, hingga partai politik, akan digandeng dalam perhitungan suara Pemilu 2024 yang dirilis jagatps.id dalam waktu tiga hari setelah pencoblosan.
"Kami akan menggalang seluas-luasnya kerja sama dengan perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan (ormas), dan partai politik. Kami yakin pihak partai politik yang paling memiliki kepentingan," katanya.
Tidak hanya melalui situs, Valentina menambahkan bahwa jagatps juga akan dibuat dalam bentuk aplikasi berbasis Android dan iOS. Dengan aplikasi tersebut diharapkan masyarakat di daerah tertinggal sekali pun dapat mengakses informasi mengenai perhitungan suara pemilu, baik pilpres maupun pileg DPR RI dan DPRD.
Aktivis Aldera, Tino Rahardian menuturkanlambatnya pengumuman hasil pemilu oleh KPU disebabkan banyaknya tingkatan atau birokrasi dalam penghitungan suara. Tino meyakini Aldera bersama stakehokder terkait dapat memenuhi kebutuhan jumlah sukarelawan dan verifikator di seluruh TPS di nusantara.
Sebagai contoh, dia menggambarkan Provinsi Jabar sebagai salah satu daerah terpadat di Indonesia hanya membutuhkan 50 verifikator.
Masing-masing verifikator akan memegang 200 data TPS.
"Berapa total verifikator tingkat nasional, 200 data per hari, kami menghitung hanya butuh 276 verifikator untuk menghitung. Kami meyakini mampu karena ini kerja kolosal, gotong royong untuk menjaga demokrasi," paparnya.
Ketua Yayasan Aldera Teddy Wibisana memastikan pascapeluncuran jagatps.id, pihaknya akan menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan sukarelawan dan verifikator. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi