Deklarasi Triwisaksana sebagai cagub pada 4 Maret, masih belum membuat DPP PKS yakin untuk maju sendiri dengan mengusung kader internal. PKS terus berusaha mendekati incumbent untuk bisa diajak berduet. Sayangnya, ada kebuntuan komunikasi antara PKS dengan incumbent. Begitu juga penolakan dari Demokrat cukup kuat. Partai berlambang mercy itu lebih memilih cagub selain PKS meskipun belum tentu mendapat restu dari partainya. Adang Ruchiatna pilihannya. Sementara, internal PDIP sendiri cukup kuat menyuarakan dukungan untuk Joko Widodo (Jokowi). Perubahan konstelasi ini membuat PKS kembali berhitung kader internalnya.
“Sampai saat ini (kemarin) belum diputuskan PKS mengusung siapa dan kapan akan mendaftar ke KPU,” ujar Ketua DPW PKS DKI, Selamat Nurdin.
PKS, hingga tadi malem masih terus konsolidasi internal untuk mematangkan rencana deklarasi. Apakah akan mengusung kader internal, atau koalisi dengan partai lain. “Besok (hari ini) rencananya akan diumumkan dan langsung daftar. Masih ada waktu sehari,” kata Nurdin.
Di internal PKS sendiri, sejumlah nama bermunculan seiring rencana partai berhaluan Islam itu mengusung calon sendiri. Selain Triwisaksana, sempat mencuat Hidayat Nur Wahid. Juga muncul Nur Mahmudi Ismail, termasuk Selamat Nurdin sendiri.
Sementara itu, kabar dari markas banteng Jakarta, rakerdasus yang dihelat di Tebet itu resmi memutuskan Joko Widodo untuk diusung sebagai cagub. PDIP memastikan akan berkoalisi dengan Gerindra dan PBR untuk mengusung Walikota Solo tersebut. Sedangkan wakilnya, hingga saat ini masih dimatangkan. (aak/pes)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Tanah Merah Bergolak
Redaktur : Tim Redaksi