jpnn.com - JAKARTA - Kerusuhan di Tolikara menjadi fokus Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) seusai Lebaran ini. Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang berpengalaman menangani kerusuhan bernuansa SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) di Ambon dan Poso itu pun sudah melakukan konsolidasi dengan pucuk pimpinan otoritas pertahanan dan keamanan.
Juru Bicara Wakil Presiden Husain Abdullah mengatakan, JK sudah mengantongi data-data penting terkait kasus Tolikara.
BACA JUGA: Densus 88 tak Boleh Tebang Pilih, Harus Usut Tuntas Rusuh Papua
”Besok (hari ini, Red) data-data itu dikonsolidasikan lagi untuk menentukan langkah pemerintah berikutnya,” ujarnya saat dihubungi kemarin (21/7).
Menurut Husain, data-data awal terkait kasus Tolikara diterima wakil presiden saat memanggil Kapolri Jenderal Badrodin Haiti ke Makassar Minggu lalu.
BACA JUGA: Inilah Perintah Presiden untuk Bang Yos
Berikutnya, data-data dari lapangan terus dikumpulkan, baik melalui kepolisian, TNI, maupun aparat intelijen dari Badan Intelijen Negara (BIN). ”Informasi awal, memang ada aktor intelektual di balik insiden kekerasan itu. Inilah yang terus didalami,” katanya.
Husain mengakui, tidak semua data temuan di lapangan bisa dipublikasikan karena masih harus dikroscek dan dikonfirmasi kebenarannya.
BACA JUGA: Tragedi Tolikara Bukti Pemerintah Gagal Jamin Toleransi
Meski demikian, dia memastikan pemerintah sangat cermat, teliti, dan berhati-hati dalam menangani kasus tersebut. ”Sebab, kasus-kasus yang terkait sentimen agama ini kan sensitif,” ucapnya.
Karena itu, kata Husain, begitu libur cuti Lebaran usai, wakil presiden segera mengagendakan rapat koordinasi sektor pertahanan dan keamanan yang akan melibatkan kepolisian, TNI, BIN, hingga Kementerian Agama.
”Waktunya belum ditentukan apakah dilaksanakan besok (hari ini, Red), tapi diusahakan secepatnya,” ujarnya. (dyn/owi/c6/end)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diskriminasi dan Intoleransi di Papua Harus Segera Diakhiri
Redaktur : Tim Redaksi