jpnn.com - jpnn.com - Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Barat Suhardi Duka menduga, pelaksanaan pemungutan suara pemilihan Gubernur Sulbar diwarnai kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).
"Dari data yang masuk, memang ada dugaan kecurangan TSM di beberapa kabupaten di Sulbar. Didesain sedemikian rupa, sehingga tidak mencerminkan aturan-aturan yang berlaku di setiap TPS (tempat pemungutan suara). Misalnya saja petugas KPPS (kelompok panitia pemungutan suara),” ujar Suhardi dalam keterangan tertulis yang diterima JPNN, Jumat (24/2).
BACA JUGA: Ibas Ingatkan Ideologi Pancasila Jangan Sekadar Jargon
Atas peristiwa tersebut, pria yang merupakan calon Gubernur Sulbar yang berpasangan dengan Kalma Katta ini mengaku, telah melapor ke DPP PD.
Selain itu juga ke parpol pengusung lainnya. Yaitu Hanura dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
BACA JUGA: Demi Ahok-Djarot, PDIP Jalin Komunikasi Dengan Demokrat
"Kami optimistis teman-teman DPP back up kami dengan kuat. Walau ada dugaan kecurangan TSM, kami tetap optimis meraih hasil maksimal. Kami harap KPU Sulbar profesional, netral. Demikian juga dengan pemerintah Provinsi Sulbar. Mari hargai demokrasi,” ucap Suhardi.
Pernyataan Suhardi diperkuat pandangan Sekjen DPP PD Hinca Panjaitan.
BACA JUGA: Demokrat Yakin Bisa Rebut Kembali Kejayaan
Dia mengatakan, hasil perhitungan internal partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu memerlihatkan, pasangan Suhardi-Kalma unggul dengan selisih 1.368 suara dari pasangan peraih suara terbanyak kedua.
Namun dari hasil hasil real count KPU Sulbar, pasangan Ali Baal Masdar-Enny Anggraeny Anwar meraih suara terbanyak. Menang tipis dari pasangan Suhardi Duka-Kalma Katta.
Ali-Enny mengantongi 244.802 suara (38,76 persen), sementara pasangan Suhardi-Kalma meraih 240.053 suara (38,01 persen).(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kata Siapa Mas Agus Kalah?
Redaktur & Reporter : Ken Girsang