Jagung Kejar Produksi 5,95 Juta Ton

Kamis, 23 Agustus 2012 – 09:25 WIB
SURABAYA - Setelah sempat menurun tahun lalu, produksi jagung tahun ini diperkirakan meningkat hingga 9,34 persen atau 5,95 juta ton pipilan kering. Tahun lalu, penyebab utama turunnya produksi jagung lantaran luas panen yang berkurang. Sebaliknya, pada tahun ini luas panen bakal bertambah serta produktivitas tiap hektare semakin meningkat.  

Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jawa Timur Achmad Nurfalakhi mengatakan berdasar angka ramalan I produksi tahun ini bisa mencapai 5,95 juta ton pipilan kering. Angka itu meningkat 9,34 persen atau sekitar 508,56 ribu ton.

Sedangkan produksi jagung tahun lalu tercatat 5,44 juta ton pipilan kering. Realisasi itu turun daripada 2010 sebesar 0,14 juta ton atau 2,57 persen. "Tahun ini, kenaikan produksi ditunjang dua faktor. Yakni peningkatan produktivitas dan penambahan luas panen," ucapnya.

Produktivitas jagung tiap hectare diproyeksikan bisa meningkat 3,65 persen atau sebanyak 1,65 kuintal. Yakni dari 45,21 kuintal per hektare menjadi 46,86 kuintal per hektare.

Sedangkan luas panen bakal bertambah 5,49 persen dengan luas 66,06 ribu hektare. Jumlah itu naik dari 1,20 juta hektare menjadi 1,27 juta hektare pada tahun ini. "Dengan demikian, produksi jagung bisa mengalami peningkatan pada tahun ini," tandas dia.

Kalau berdasar pantauan sepanjang tahun, produksi jagung akan mengalami peningkatan pada periode Januari-April dan Mei-Agustus dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Untuk periode awal, produksi naik 22,96 persen dengan volume 548,26 ribu ton atau 22,96 persen dan pertengahan tahun meningkat 72,51 ribu ton atau 5,96 persen. "Tapi, kami memperkirakan menjelang akhir tahun pada September-Desember, produksi bakal turun 112,20 ribu ton atau 6,10 persen dibandingkan subround sama tahun lalu," ungkapnya.

Berdasar data tahun lalu, sentra penghasil jagung terbesar antara lain Kabupaten Sumenep 130,88 ribu hektare (10,87 persen), Tuban 99,35 ribu hektare (8,25 persen), Sampang 71,59 ribu hektare (5,95 persen), Bangkalan 70,26 ribu hektare (5,84 persen), dan Kabupaten Probolinggo 69,61 ribu hektare (5,78 persen). Lima daerah itu mendominasi luas panen selama dua tahun terakhir.

"Kenaikan itu diperkirakan terjadi di seluruh daerah, terutama di Jawa akan naik 796,06 ribu ton. Alasannya sama dengan Jatim, karena ada bertambahnya luas panen dan produktivitas yang makin meningkat," ucapnya. (res/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Surat Berprangko Nyaris Punah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler