Jahat! Trump Manfaatkan Tragedi untuk Kepentingan Pribadi

Senin, 19 Februari 2018 – 21:14 WIB
Presiden Amerika Donald Trump. Foto: AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump memanfaatkan tragedi penembakan massal di SMA Marjory Stoneman Douglas untuk kepentingan pribadinya. Tragedi itu memberi Trump amunisi untuk menyerang FBI yang tengah menyelidikinya terkait dugaan kolusi dengan Rusia.

FBI memang melakukan kesalahan fatal terkait penembakan itu. Lembaga yang dipimpin Christopher Wray itu sudah mendapatkan laporan soal tindak-tanduk pelaku Nikolas Cruz yang mencurigakan.

BACA JUGA: FBI Lakukan Kesalahan Tak Termaafkan di Florida, Parah!

’’Ini tidak bisa diterima. Mereka terlalu menghabiskan banyak waktu untuk membuktikan keterlibatan Rusia dalam kampanye Trump. Padahal, tidak ada kolusi,’’ cuit Trump di akun Twitter Sabtu (17/2) sebagaimana dilansir Reuters.

Trump juga mengkritik mantan Presiden Barack Obama dan Partai Demokrat. Mereka dinilai gagal meloloskan aturan untuk mengontrol kepemilikan senjata. Versi Trump, itu terjadi karena mereka sejatinya tidak ingin meloloskannya menjadi undang-undang.

BACA JUGA: Pengacara Trump Akui Beri Uang Tutup Mulut ke Bintang Bokep

Padahal, Trump juga menjadikan pembelian senjata di AS sangat longgar. Pada Februari 2017, presiden ke-45 AS itu meneken undang-undang yang membatalkan aturan pembelian senjata di era Obama.

Sebelumnya, orang yang kesehatan mentalnya dipertanyakan harus masuk database pengecekan saat membeli senjata. Jika aturan itu tidak ditarik Trump, bakal ada 75 ribu orang yang masuk database.

BACA JUGA: Tak Percaya AS, Palestina Merapat ke Kremlin

Orang-orang itu tidak akan bisa gampang membeli senjata. Mungkin termasuk Cruz. Sebab, berdasar penyelidikan terbaru, kegilaan Cruz ternyata sudah dideteksi polisi sejak lama.

Pada September 2016, Cruz sempat diinvestigasi gara-gara mengiris lengannya dan mengunggahnya di media sosial Snapchat. Saat itu Cruz sudah menyatakan berencana membeli senjata.

Cruz lantas mendapatkan dukungan yang cukup dari sekolah dan para profesional di bidang kesehatan mental. Potensi kejahatan Cruz kala itu dianggap rendah. Sayangnya, perkiraan itu salah.

Pada Sabtu (17/2) itu juga, ratusan siswa yang lolos dari penembakan Cruz, para orang tua, dan warga sekitar melakukan aksi di Fort Lauderdale, Florida. Mereka menuntut undang-undang kontrol senjata api segera terealisasi.

Massa juga meminta Marjory Stoneman Douglas High School berhenti menerima bantuan dari National Rifle Association Foundation (NRA). Lembaga tersebut membidani lahirnya Junior Reserve Officer Training Corps (JROTC).

Cruz merupakan anggota JROTC dan terkenal sebagai salah seorang penembak unggul. ’’Memalukan,’’ teriak Emma Gonzalez, salah seorang siswa yang selamat.

Saat ini seruan agar ada aksi di sekolah serta kampus di berbagai penjuru negeri terus digaungkan. Mereka ingin aksi itu bisa menjadi pendorong agar undang-undang kepemilikan senjata api yang lebih tertata segera diloloskan.

’’Karena aturan tentang senjata api yang ada saat ini, orang yang saya kenal, orang yang saya cintai, telah mati,’’ seru Delaney Tarr, siswa lainnya. (sha/c19/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Trump: Israel dan Palestina Tidak Ingin Berdamai


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler