jpnn.com, LOMBOK BARAT - Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus S Wibowo menyiagakan jajarannya menghadapi potensi terjadinya bencana alam dan kejadian lainnya akibat cuaca ekstrem yang sedang melanda hampir seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
AKBP Bagus S Wibowo dalam keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Minggu (31/1) mengatakan, meski di tengah pandemi COVID-19, pihaknya tidak mengabaikan keselamatan dan keamanan masyarakat dalam kondisi cuaca ekstrem saat ini.
BACA JUGA: Mewaspadai Cuaca Ekstrem, Kementan Siapkan Sejumlah Strategi
"Beberapa peristiwa seperti pohon tumbang di kawasan wisata Senggigi, dan Kecamatan Lembar, serta banjir bandang di Kecamatan Sekotong, sudah diperkirakan sebelumnya, berdasarkan peringatan dari BMKG," kata Bagus.
Karena itu, jajaran Polres Lombok Barat terus memantau perkembangan cuaca, sehingga dengan adanya peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pihaknya dapat melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang tepat.
BACA JUGA: Kasus Abu Janda, Petinggi Banser Keluarkan Pernyataan Keras, Simak Kalimatnya
Terlebih lagi berdasarkan peringatan BMKG, diperkirakan kondisi cuaca di wilayah NTB untuk tiga hari ke depan masih berpotensi terjadi peningkatan kecepatan angin.
"Selain itu, berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang," jelas AKBP Bagus.
BACA JUGA: Aziz Yanuar Ungkap Pesan Terbaru Habib Rizieq dari Balik Jeruji, Menyentuh
Pihak Polres Lombok Barat juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk bersama-sama menyiapkan langkah-langkah penanganan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Hal-hal yang perlu diwaspadai akibat cuaca ekstrem adalah banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan kejadian lain akibat angin kencang, baik di daratan maupun di perairan laut.
AKBP Bagus juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak bepergian pada saat kondisi cuaca ekstrem.
"Walaupun upaya-upaya pencegahan dalam penanganan bencana di Lombok Barat telah dilakukan, seperti pemangkasan pohon, namun diharapkan masyarakat tidak mengabaikan peringatan akan potensi bahaya cuaca ekstrem," harapnya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam