JAKA Mengusulkan PDIP Pasang Ganjar - Khofifah di Pilpres 2024

Sabtu, 12 Agustus 2023 – 16:13 WIB
Foto Arsip - Ketua JAKA Teguh Prihandoko saat bersama dengan bakal Calon Presiden RI Ganjar Pranowo di Kota Surabaya beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-JAKA)

jpnn.com - SURABAYA - Jaringan Arek Ksatria Airlangga (JAKA) mengusulkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memasangkan Ganjar Pranowo dengan Khofifah Indar Parawansa di Pilpres 2024.

Menurut Ketua Jaringan Arek Ksatria Airlangga Teguh Prihandoko, JAKA yang merupakan para alumni Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menilai Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa layak menjadi pasangan yang akan menyempurnakan kemenangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

BACA JUGA: Ganjar Jajaki Kerja Sama di Bidang Energi Terbarukan Bersama Australia

"Khofifah kami dukung menjadi pasangan Ganjar Pranowo karena akan menjadi pasangan nasionalis religius yang tepat bagi PDIP. Terlebih, Ketua Umum DPP PDIP Megawati juga sangat konsen pada upaya memperkuat kesetaraan gender," katanya di Surabaya, Sabtu (12/8).

Alumnus Fakutas Ekonomi Universitas Airlangga angkatan 1985, dan mantan ketua Senat Unair ini menambahkan Khofifah punya setidaknya lima keunggulan untuk menjadi pendamping Ganjar Pranowo.

BACA JUGA: Survei Calon Gubernur Jatim, Elektabilitas Khofifah Teratas, Disusul Risma

Pertama, Khofifah ialah gubernur Jatim yang punya lumbung pemilih yang sangat besar.

Selain itu, warga Jatim tersebar di berbagai pelosok Indonesia.

BACA JUGA: Kowarteg Ganjar Menggelar Pelatihan Pembuatan Brownies di Jombang

Kedua, khofifah adalah salah satu ketua PBNU yang juga ketua umum Muslimat NU yang memiliki basis suara sangat kuat dan militan dalam kemenangan Khofifah dalam Pilgub Jatim 2018.

Hal itu, lanjut dia, membuktikan Khofifah punya tempat istimewa di kalangan nahdliyin, khususnya Muslimat NU.

"Intinya, warga NU pilihan partainya yang berbeda-beda, namun untuk pilihan dalam pilpres, pasti akan cenderung memilih yang ada nama Khofifah," katanya,

Ketiga, Khofifah punya jam terbang yang sangat tinggi dalam proses pemilihan politik secara langsung yang membutuhkan keberanian, nyali, kesabaran dan energi besar.

Dia menjelaskan, tidak mudah memenangkan pilkada di Jatim yang punya 38 daerah tingkat II.

Butuh energi dan ketahanan fisik sangat besar untuk menjangkau semua titik yang nyaris hanya bisa dijangkau dengan perjalanan darat.

"Dari Pacitan ke Banyuwangi, misalnya, butuh lebih dari 8 jam perjalanan. Untuk menjangkau semua titik dalam masa kampanye, Khofifah sudah terbiasa berangkat habis subuh, pulang menjelang subuh," kata Teguh.

Keempat, Khofifah bukan hanya punya modal sosial yang cukup besar, tetapi juga memiliki pengalaman yang lengkap mulai di organisasi kemahasiswaan, ormas, anggota legislatif, menteri dan gubernur.

"Pengalaman Khofifah sangat komplet. Pasangan seperti ini yang dibutuhkan Ganjar Pranowo,” kata pria kelahiran Pati, Jawa Tengah, ini.

Kelima, khofifah dinilai punya hubungan istimewa dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi.

Dalam pilpres, Khofifah ialah salah satu kunci penting bagi kemenangan Jokowi di Pemilu 2014.

"Kalau Ganjar dan Khofifah yang diajukan, saya yakin menang satu putaran," katanya.

Teguh mengakui, elektabilitas Khofifah masih relatif kecil dalam berbagai survei.

Namun, Teguh meyakini begitu nama Khofifah diumumkan sebagai pasangan Ganjar Pranowo ,elektabilitas pasangan Ganjar-Khofifah akan langsung melejit.

"Nama Khofifah sekarang memang masih relatif kecil. Itu karena responden belum memasukkan nama Khofifah sebagai kandidat wapres. Nah, begitu diumumkan, kami yakin, elektabilitasnya akan meroket. Akan memberi pengaruh sangat positif bagi keterpilihan Ganjar Pranowo," ujarnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler