jpnn.com, JAKARTA - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta menilai Gubernur Anies Baswedan sama sekali tidak peduli masalah banjir. Hal itu terlihat dari kebijakan-kebijakan yang diambil Anies selama dua tahun memimpin Pemprov DKI.
“Pak Anies sudah menjadi gubernur hampir 2,5 tahun, tapi program antisipasi banjir hanya jalan di tempat. Pada 2018 sampai 2020, Kementerian PUPR tidak bisa menjalankan normalisasi karena Pemprov DKI tidak mau membebaskan lahan. Tiga tahun terbuang percuma,” kata anggota Fraksi PSI Justin Adrian, Minggu (23/2).
BACA JUGA: Cuma Banjir Jakarta Bisa Merontokkan Elektabilitas Anies Baswedan
Menurut data Badan Meteorologi, Kilmatologi, dan Geofisika (BMKG), hari ini hujan lebat terjadi di wilayah Jakarta dan Bekasi. Sementara itu, daerah Bogor dan Depok hanya hujan ringan, sehingga ketinggian pintu air Depok dan Katulampa Bogor berstatus siaga 4 (normal).
Meski tidak ada kiriman air dari Bogor, lanjut Justin, sejumlah daerah di Jakarta tetap tergenang banjir. “Wilayah-wilayah seperti Menteng, Tebet, dan Kuningan yang biasanya aman tapi hari ini justru mengalami banjir. Oleh karena itu, Pak Gubernur tidak punya alasan untuk menyalahkan hujan di Bogor dan tidak bisa melempar masalah ke pemerintah pusat,” ucap Justin.
BACA JUGA: Inspeksi Saluran Air, Ketua DPRD Temukan Kesalahan Anak Buah Anies Baswedan
Ketidakseriusan Anies dalam menangani banjir juga terlihat dari alokasi anggaran di APBD 2020 yang hanya Rp 2,5 triliun. Jumlah itu lebih kecil Rp 1 triliun dari yang tertera pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Menurut pengamatan kami, Pemprov DKI ogah-ogahan bekerja untuk menangani banjir. Selalu banyak alasan dan pembenaran mengapa banjir masih terjadi. Sedangkan untuk event balapan Formula E, semua SKPD digerakkan begitu cepat sampai banyak aturan dan mekanisme dilompati,” pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Survei: Anies Baswedan Lawan Terberat Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Redaktur & Reporter : Adil