Jakarta Biennale Mengangkat Tema ESOK, Melibatkan Seniman dari 20 Negara

Sabtu, 20 November 2021 – 19:35 WIB
Pameran seni rupa 'Jakarta Biennale' yang akan diselenggarakan mulai tanggal 21 November 2021 hingga 21 Januari 2022. Foto: Jakarta Biennale

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menggelar pameran seni rupa 'Jakarta Biennale' mulai 21 November 2021-21 Januari 2022. Perhelatan pameran seni itu akan mengangkat tema ‘ESOK’. 

Melalui tema itu, Jakarta Biennale akan menjadi sebuah momentum untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Jakarta terus melaju, serta mendorong pertumbuhan ekosistem ekonomi kreatif di tengah pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Dari Seniman Untuk Jokowi - Maruf, Sebuah Pameran Seni Lintas Generasi

"‘ESOK’ adalah sebuah tantangan bagi para seniman untuk mewujudkan visi,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta Andhika Permata, Sabtu (20/11).

Andhika melanjutkan tantangan ini menyentuh beribu permasalahan kehidupan, seperti hak asasi manusia, krisis iklim, keberagaman, pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender, diskursus kebudayaan, hingga disrupsi digital dan situasi pandemi.

BACA JUGA: Karya Seni Rupa 20 Seniman Indonesia Pertama Kali Ditampilkan Bersama di Canberra

Menurut dia, Jakarta Biennale 2021 bisa menjadi alternatif daya tarik wisata bagi warga ibu kota.  

"Jakarta Biennale akan menerapkan protokol kesehatan ketat serta peluncuran buku program materi publikasi yang dihadirkan secara digital dengan QR Code untuk diunduh oleh pengunjung," tutur Andhika.

BACA JUGA: Seniman Aceh Baca Jakarta

Beragam karya seni akan dipamerkan di ruang publik, seperti Museum Nasional dan Museum Kebangkitan Nasional. 

Selain itu, ada instalasi seni yang dipasang di berbagai titik ibu kota, yaitu Jalan Thamrin-Sudirman, Taman Menteng, Cikini, serta Stasiun MRT.

Tidak kalah menarik, Jakarta Biennale 2021 diikuti lebih dari 40 seniman dari 20 negara di dunia, yakni: 

- Astari Rasjid (Indonesia)

- Yori Antar (Indonesia)

- Che Onejoon (Korea Selatan)

- Maharani Mancanegara (Indonesia)

- Rajut Kejut (Indonesia)

- Phaptawan Suwannakudt (Thailand) berkolaborasi dengan Seratan Studio (Indonesia)

- Rizki Lazuardi (Indonesia)

- Nadiah Bamadhaj (Malaysia)

- Erika Tan (Singapura) berkolaborasi dengan Yola Yulfianti & Dans City (Indonesia)

- Koken Ergun (Turki) berkolaborasi dengan Alit Wedhantara (Indonesia)

- Rempah Embassy (Indonesia) berkolaborasi Suwe Ora Jamu (Indonesia)

- Vincent Rumahloine (Indonesia)

- Anna Dau íková (Slovakia-Czech)

- Tamarra (Indonesia)

- Xuân H (Vietnam)

- Anusapati (Indonesia)

- Celia Irina González Álvarez & Yunior Aguiar Perdomo (Kuba) bekerjasama dengan Concrete Contoure Lab (Indonesia)

- Praneet Soi (India)

- Miljohn Ruperto (Filipina)

- Alfiah Rahdini (Indonesia)

- Dng Mnh Hùng (Vietnam)

- Ary “Jimged” Sendy (Indonesia)

- Rania Ho (AS-China)

- Tan Pin Pin (Singapura)

- Špela Petri (Slovenia-Belanda)

- Futuwonder (Indonesia)

- Bani Haykal (Singapura)

- Jeuno Je Kim & Ewa Einhorn (Korea Selatan & Polandia)

- Jumana Manna (AS)

- Maha Maamoun (AS) berkolaborasi dengan KUNCI Study Forum & Colllective (Indonesia)

- Rajendra Gour (Singapura)

- Khairani Barokka (Indonesia-Inggris)

- Song Ta (China)

- Ines Doujak (Austria) berkolaborasi dengan Komunitas Batik Majalengka

- Cecil Mariani & Prakerti (Indonesia)

- Lara Thoms (Australia).  (mcr28/jpnn)


Redaktur : Boy
Reporter : Wenti Ayu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler